Kisruh politik di Malaysia ternyata masih bisa mengundang turis ke negaranya. Ini terjadi saat demo besar-besaran di Kualalumpur, banyak turis yang tetap berkunjung dan ber-selfie ria dengan para pendemo. Tentunya merupakan hal menarik saat sebuah demo bisa menjadi obyek wisata.
Kota KL atau Kualalumpur memang menjadi magnet bagi para turis di penjuru dunia. Bukan saja karena daya tarik pencakar langit kembar petronas, tapi karena memang kota kualalumpur ini sangat ramah dan bersahabat dengan turis. Ragam kuliner yang unik karena tempat dari berbagai budaya bertemu di kota KL.
Mulai dari budaya India, cina berbaur dengan budaya lokal melayu membentuk obyek wisata yang unik. Kelebihan inilah yang membuat kota KL ini tak pernah sepi dengan turis. Apalagi dengan penataan obyek wisata serta infrastruktur pendukung yang memadai.
Turis bisa menikmati keunikan kota KL dengan menyusuri jalur walking tour yang tak pernah sepi dari lalu lalang turis. Cukup mudah melihat wajah non melayu yang lalu lalang di jalur walking tour ini. Mulai dari bule, wajah asia seperti korea yang tertarik melihat keunikan budaya Malaysia.
Cukup aneh pula bila kondisi politik yang memanas ini tidak membuat eksodus para turis dari kota KL. Airport KL nampak seperti biasa, tidak terjadi keramaian atau lonjakan penerbangan keluar kota KL. Ini karena memang demo di kota KL ini tertata rapi dan jauh dari kekerasan atau kerusuhan.
Mungkin karena internal security act atau ISA yang terkenal itu, bisa membuat para pendemo berpikr dua kali untuk rusuh. Memang undang-undang anti subversi ini dikenal tak kenal ampun, bisa menahan siapapun tanpa perlu pengadilan. Mereka tentunya tak ingin berurusan dengan ISA ini, meskipun ini memang berhasil membungkam setiap bentuk gejolak di Malaysia.
Turis nampaknya tahu dengan kondisi ini, sehingga masih punya harapan demo akan berjalan damai. Tentunya bagi mereka kepentingannya adalah menikmati wisata di kota KL dan tak mau tahu urusan politik warga Malaysia.
