Boleh saja kita percaya diri tidak terjerat krisis seperti yang dialami oleh Yunani. Namun ada persoalan mendasar yang diabaikan oleh pemangku kebijakan. Pengelolaan keuangan termasuk utang di dalamnya yang tidak sehat.
Boleh saja bilang utang masih kecil, karena memang dilihat dari rasio dengan PDB masih di kisaran 25 persen. Padahal Amerika saja utangnya sudah 100 persen dari PDB, dan kondisinya fine-fine saja. Juga kayak jepang utangnya sudah lebih dari PDB, mereka baik-baik saja.
Permasalahannya kondisi fiskal mereka tidak seperti kita. Negeri ini memiliki pengelolaan fiskal yang buruk, di saat rupiah tertekan, defisit anggaran belanja tidak dikurangi, bahkan semakin dinaikan. Tentunya ini sudah membuat tekanan pada rupiah semakin besar.
Wajar bila rupiah melemah terus, dan mungkin nasibnya bisa sama dengan Yunani. Ingat semakin besar utang dan dengan rupiah melemah, maka beban fiskal akan semakin berat. Makin lama tentunya bisa terjebak dalam gali lubang tutup lubang, atau lebih parah lagi, gali lubangnya lebih dalam hingga nggak bisa nutup, inilah potensi gagal bayar kayak Yunani.
Ada perbedaan cara melihat fakta atau data ekonomi antara pemangku kebijakan dengan pelaku bisnis. Pemerintah nampaknya tenang-tenang saja, mereka toh nothing to lose. Sedang pelaku bisnis memiliki kehati-hatian dalam berinvestasi, maka mencemaskan indikator ekonomi yang ada.
Ada banyak hal yang bikin heran pelaku bisnis dengan pijakan pemerintah ini. Bila dari posisi cadangan devisa, di Negara Asean saja kita yang paling kecil rasionya dari PDB, meski dari angka terlihat besar. Ini membuat ruang fiskal semakin sempit, ibarat punya simpanan uang tapi tak pernah bertambah, dan tergerus oleh beban utang. Ini sama saja menempatkan ekonomi dalam posisi semakin tidak siap bila sesuatu terjadi.
Pelaku bisnis memang tidak bisa lepas dari kondisi makro Negara, pengelolaan fiskal yang tidak hati-hati bisa menjadi ancaman bagi investasi mereka. Bila banyak investor melarikan modalnya keluar negeri, ini tak lain tidak nyaman dengan indikator ekonomi yang bisa mengancam investasi mereka. Harusnya ini yang diperbaiki juga oleh pemerintah agar bisa menarik para investor ini.