Refund Tiket ala Kadarnya

20 July 2015

Dalam keadaan “force majeure” sebuah perjanjian atau transaksi bisnis bisa dianulir. Tentunya dengan mengikuti aturan yang sudah dibuat, tanpa merugikan salah satu pihak di dalamnya. Namun biasanya yang lebih besar akan bisa mendikte yang lebih kecil dalam keadaan darurat tersebut.

Kondisi ini sering terjadi di dunia bisnis, saat aturan yang harus diikuti tidak memberikan solusi yang jelas. Akibatnya yang besar akan bisa seenaknya dalam menentukan akhir dari sebuah kontrak atau transaksi. Padahal bila ini menyangkut layanan publik, maka pihak konsumen yang sebenarnya harus diutamakan.

Memang begitulah aturan bisnis yang belum sempurna, seringkali disalahgunakan untuk kepentingan sesaat oleh pihak yang bertikai. Seperti juga dalam kasus pembatalan penerbangan, bila mengacu pada aturan yang ada harusnya pihak konsumen yang harus diutamakan. Andai tidak ada aturanpun, ada semacam etika bisnis yang menganggap pembeli atau konsumen adalah raja.

Dalam hal ini bukan berarti konsumen bisa seenak perutnya menentukan akhir dari transaksi yang gagal, tapi tetap mengutamakan win-win solution. Bagaimanapun juga ada semacam layanan plus bagi konsumen agar mereka tidak terlalu dirugikan oleh keadaan darurat ini. Seperti layanan penginapan, atau kalau perlu refund tiket secara utuh.

Disini seringkali persoalan intern perusahaan penerbangan diikutkan dalam kasus refund tiket. Mungkin dengan alasan tidak ada uang, maka dicari pilihan model refund tiket lainnya. Hal ini sebenarnya tidak dianjurkan, karena ini hanya akan menunjukan kelemahan perusahaan penerbangan tersebut.

Pihak konsumen bisa beranggapan perusahaan penerbangan ini kelas kacang, masak hanya sekedar refund tiket saja nggak punya uang. Bukankah sebuah perusahaan penerbangan masuk kategori perusahaan besar dengan dukungan keuangan yang memadai. Bila untuk hal refund tiket saja sudah kesulitan, bisa jadi secara system operasional perusahaan penerbangan tersebut bisa diragukan kelayakannya.

Ini bisa berimbas dalam standar keselamatan penerbangan. Sebuah perusahaan penerbangan yang kesulitan keuangan, ada kemungkinan memiliki standar keselamatan penerbangan dibawah standar. Ini harusnya menjadi alarm bagi konsumen untuk menimbang lebih dalam bila memakai layanan penerbangan tersebut di lain waktu.

Memang sebaiknya perusahaan penerbangan memperbaiki system operasionalnya sebaik mungkin. Soalnya ini berkaitan dengan standar keselamatan penerbangan. Jangan sampai masalah keuangan bisa mempengaruhi standar keselamatan penerbangan. Refund tiket adalah hal utama yang harus diperbaiki pula.
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »
logo
Copyright © 2013-2015. Analisa Investasi - All Rights Reserved
-->