Prospek mobil listrik sebenarnya sama dengan motor listrik yang lebih dulu dikenalkan ke publik. Terlalu optimis tanpa pernah mengalami revolusi menjadi lebih ekonomis. Pada kenyataannya ramai di harapan tapi tidak efisien dalam prakteknya.
Orang cenderung dikecewakan dengan spek yang underperforma, baik dari segi kecepatan, kapasitas, hingga biaya servis. Sebenarnya kendala ini hampir sama dimiliki saat lahirnya mobil dahulu. Semuanya berubah seiring inovasi dan berjalannya waktu.
Mobil listrik selain bersaing dengan pasokan listrik yang belum tersebar luas, juga menghadapi harga BBM yang mulai ekonomis. Harga minyak dunia yang cenderung turun dan stabil, membuat mobil listrik semakin tidak ekonomis. Bila terlalu mahal operasionalnya dan underspek, tentunya tak akan ada orang yang memakainya.
Ujung-ujungnya hanya menjadi ajang pamer atau eksperimen semata. Tanpa bisa ekonomis dalam aplikasinya, mobil listrik bisa jadi akan kalah bersaing dan mati dengan sendirinya. Seperti yang dialami oleh pengembangan mobil listrik disini.
Publik sudah tahu bagaimana susahnya memelihara motor listrik, mahalnya baterai pada motor listrik membuatnya menjadi sepeda listrik. Demikian pula dengan mobil listrik, sebenarnya ada solusi yang sudah mulai digarap oleh pabrikan otomotif dunia. Keluarnya mobil hybrid ini sudah mulai disukai banyak orang.
Meskipun harganya mahal, tapi tidak underspek atau di bawah performa, justru beberapa malah memiliki kecepatan dan efisiensi yang lebih baik. Tentunya dengan beberapa faktor pendukung yang lebih murah, mobil hibrid ini akan menjadi tulang punggung berkembangnya mobil listrik. Memang harus ada revolusi besar dalam pengisian baterai mobil atau pom buat mobil listrik ini.
Setidaknya temuan charger tercepat pada sebuah ponsel bisa menjadi pendorong berkembangnya mobil listrik. Nantinya isi baterai mobil listrik bisa lebih cepat dari isi BBM mobil biasa. Jadi tidak perlu berlama-lama untuk charging baterai mobil listrik.
Memang yang diharapkan dari mobil listrik ini adalah efisiensi penggunaan energi, performa lebih baik, dan ramah lingkungan. Pada akhirnya mobil listrik ini harusnya sudah bisa autocharging dengan berbagai sumber energi. Bisa dari hybrid mesinnya, dari energi gerak mobil tersebut, bisa pula dari energi panel surya.
Semua opsi ini akan membuat mobil listrik bisa lebih ekonomis dan lebih efisien. Tentunya teknologi yang akan menjawab semua tantangan itu. Mungkin hanya masalah waktu saja, mobil listrik akan lebih murah dan efisien seperti layanan pasokan listrik pada masyarakat.