Industri elektronika dalam negeri nampaknya sudah mati suri, dan sudah hilang inovasinya. Membanjirnya impor ponsel di tanah air nyaris tak terbendung. Ini didukung pula dengan pola konsumtif masyarakat dan mental pedagang para pelaku usaha.
Hampir tidak ada tindakan berarti dalam melawan banjirnya ponsel impor ini. Padahal kita bisa membendungnya dengan membangun industri ponsel atau setidaknya memaksa mereka yang jualan disini untuk membuatnya disini pula. Namun semua itu tidak dilakukan.
Bisa jadi kita sudah pasrah akan keadaan yang ada. Tidak seperti korea atau cina yang dengan cepat mengikuti tren model ponsel yang berkembang. Setiap ponsel yang sedang favorit di pasaran, pasti dengan mudahnya didapatkan “tembakannya” di produsen ponsel cina dan korea.
Cara begini pernah pula dilakukan Jepang semasa periode kalah perang dunia kedua. Industri manufakturnya yang hancur, sedikit demi sedikit memproduksi setiap produk model barat yang keluar. Tindakan Jepang tidak sekedar copy-paste saja, tapi dengan inovasi yang lebih baik dan harga lebih murah.
Tindakan ini sudah cukup membuat jepang keluar dari keterpurukan dan maju industri manufakturnya. Hal inipun juga ditiru oleh korea dan cina, mereka nampaknya belajar dari kebangkitan Jepang. Bahkan mereka bisa menyaingi produk ternama Jepang dengan inovasi yang lebih baik dan harga yang lebih kompetitif.
Sebenarnya kita bisa meniru langkah jepang, korea dan cina dalam membendung banjirnya ponsel impor ini. Memang tidak dengan tindakan proteksionisme, tapi dengan membangun iklim manufaktur di dalam negeri. Banyak cara yang bisa dipelajari dari kebangkitan industri di jepang, korea dan cina.
Mentalitas impor para pengusaha sebenarnya juga karena kondisi industri manufaktur yang tidak kondusif. Terlalu banyak masalah yang berada di luar domain pengusaha. Ini yang membuat mereka malas menjadi pembuat ponsel dan lebih senang menjadi pedagang atau pengimpor ponsel.
Kondisi ini tidak boleh dibiarkan, harus ada perlawanan dari pemerintah sebagai pemangku kebijakan ekonomi. Dengan anggaran besar yang dipercayakan pada pemerintah, harusnya dibarengi kerja keras, agar bisa membangkitkan industri ponsel ini di tanah air.