Wacana modernisasi alusista sebagai jawaban atas jatuhnya pesawat Hercules baru-baru ini mungkin hanya janji belaka. Ini mengingat kondisi fiskal yang kurang baik. Posisi rupiah yang melemah, menyebabkan apapun belanja keluar negeri menjadi lebih mahal.
Selama ini untuk pesawat kategori kelas berat masih diimpor dari luar negeri. Industri dalam negeri hanya mampu membuat pesawat ringan seperti CN235 atau C295. Bisa jadi kebijakan alih teknologi akan meringankan beban fiskal, selama pesawat dibuat di dalam negeri akan bisa mengurangi kebutuhan akan dollar.
Sebenarnya PT DI memiliki kerja sama dalam produksi pesawat dengan perusahaan Airbus. Beberapa komponen pesawat produksi airbus dibuat di PT DI. Ini bisa menjadi jalan bagi alih teknologi pesawat angkut militer buatan airbus seperti A400M, ini bisa mengurangi kebutuhan akan dollar bila memiliki pesawat ini nantinya.
Selama ini kebijakan pengadaan alusista sudah di jalur yang benar, yaitu dengan didukung untuk pengembangan industri dalam negeri. Harus ada alih teknologi seandainya beli alusista dari luar negeri. Kebijakan ini harusnya konsisten dilakukan karena menguntungkan dari sisi fiskal.
Memang dilemma bagi industri dalam negeri adalah ketergantungan komponen impor yang tinggi. Ini membuat tekanan yang cukup berat di sisi fiskal. Apalagi menyangkut alusista kelas berat seperti pesawat angkut militer, yang harganya jutaan dollar.
Sebaiknya pula pemerintah tidak asal belanja dalam menyikapi kecelakaan pesawat Hercules ini. Perlu kajian mendalam akan urgensi dari kebutuhan pesawat tersebut. Selama ini metode PMK masih dijalankan oleh pemerintah, kalau tak ada kebakaran tak ada tindakan yang dilakukan.
Harusnya pemerintah proaktif dalam pengadaan alusista dengan tetap menjaga kondisi fiskal. Pelemahan rupiah harusnya segera diatasi penyebabnya, tanpa harus membebani rupiah dengan belanja alusista dari luar negeri dengan kebijakan yang sudah baik. Alih teknologi harus menjadi prioritas.
Pemerintah harus bisa berhemat sebanyak-banyak saat belanja menggunakan dollar. Harus selalu mengacu pada kebijakan fiskal yang ketat. Bila tidak rupiah akan semakin melemah dan modernisasi alusista bisa terhambat oleh itu.