Di tengah membanjirnya produk impor, sebenarnya bangsa ini memiliki kapasitas dalam membuat produk karya sendiri. Salah satunya adalah kereta listrik yang diberitakan merupakan murni karya anak bangsa. Meskipun ada banyak isu miring soal kualitas kereta listrik buatan sendiri ini, hendaknya tidak menutup kesempatan buat karya anak bangsa untuk diakui.
Soalnya bila terus mengandalkan impor, bisa jadi bangsa ini akan mengalami kemunduran dalam kemandirian industri. Sebenarnya program transportasi masal pemerintah saat ini cukup bagus. Ada banyak proyek jalur kereta dan pengadaan kereta cepat yang sedang diusung.
Ini menandakan jalur untuk angkutan yang murah sudah benar, tinggal bagaimana memanfaatkan produk sendiri. Karena ini bisa menghemat devisa yang bisa menjaga ketahanan rupiah. Dengan memakai karya sendiri, juga berarti membuat lapangan kerja terbuka untuk semua.
Juga pengadaan kereta listrik harusnya diutamakan, ini karena bisa menjadi solusi dari naiknya impor BBM. Dengan kereta listrik, maka proyek infrastruktur listrik 35 ribu MW bisa dioptimalkan. Selama ini kita dikenal memiliki jalur transportasi dan biaya ekonomi tinggi.
Pembangunan jalur infrastruktur jalan tol harusnya menjadi penunjang saja dari perkembangan transportasi yang sudah ada. Hendaknya pemerintah lebih memprioritaskan angkutan masal yang murah seperti kereta listrik. Apalagi dengan keberhasilan membuat kereta lsitrik sendiri, maka akan dengan mudah menata perekonomian menjadi lebih baik.
Postur ideal transportasi masal yang murah ini bisa menjadikan kereta listrik sebagai backbone-nya. Ini sekalian juga memiliki efek positif bagi pertumbuhan industri transportasi. Memang kendala pada kualitas masih bisa diperbaiki seiring berjalannya waktu.
Bagaimana kualitas bisa diperbaiki, lha wong belum pernah ada order lebih banyak pada kereta listrik buatan sendiri. Selama ini kita justru memanfaatkan kereta listrik bekas dari Jepang. Dikabarkan kereta listrik bekas Jepang ini sangat senyap dan bagus kualitasnya, bila dibandingkan kereta listrik kita yang sedikit agak berbunyi sebenarnya masih bisa ditolerir dan diperbaiki.
Dalam hal ini perlu konsistensi dari pemerintah dalam pengadaan transportasi masal yang murah. Hendaknya beri kesempatan pada industri dalam negeri untuk berkembang. Hindari hal instant dengan main impor apapun alasannya, bahkan untuk sekelas kereta cepat harus dibuat di dalam negeri.