Ada banyak orang yang memiliki kekayaan berlebih yang membuatnya tidak perlu lagi bekerja. Namun apa jadinya bila orang tersebut tetap saja bekerja, bisa jadi dia tidak akan memikirkan untuk mengambil gajinya. Bisa saja dia menyerahkan gajinya untuk amal, disumbangkan buat donasi dan sebagainya.
Semua ini menjadi persoalan saat perusahaan yang mempekerjakannya akan mengurangi gajinya, hanya karena dia tidak perlu uang tersebut. Mungkin karena dia tidak perlu uang maka dia diberi saja gaji lebih sedikit. Kondisi ini bisa saja berlaku seperti memberi gaji yang lebih sedikit pada wanita, karena dia tidak membutuhkan uang lebih toh ada suaminya yang sudah bekerja.
Kadang ada kondisi seperti itu, namun dalam etika bisnis, tidak bisa policy atau kebijakan perusahaan didasarkan atas kondisi keuangan atau personal pekerjanya. Perusahaan tetap harus menggaji karyawannya sesuai dengan kapasitas atau jabatannya. Perusahaan juga tetap memberikan tunjangan atau uang lembur sesuai dengan jam kerja yang telah dilakukan.
Semua ini sudah diatur dalam kebijakan perusahaan dan tidak ada jalan untuk melakukan pengecualian hanya karena dia tidak membutuhkan uang tersebut. Kondisi ini berlaku juga pada para lansia yang kaya raya di Jepang. Banyak dari mereka boleh dibilang kaya raya, karena sudah memiliki mutual fund yang besar, yang akan menjamin hari tua mereka.
Namun mereka tetap bekerja dengan tujuan agar tetap sehat atau mengisi masa tuanya. Memang tubuh bila tidak digerakan akan mengakibatkan penyakit dan bisa membuat mereka hanya berbaring di tempat tidur. Itulah yang menjadi alasan dari banyak lansia di Jepang yang tetap bekerja, meskipun mereka tidak mengisi hal penting di perusahaan, menjadi tukang sapu atau petugas kebersihan akan banyak dijumpai di sana.
Dalam hal ini sebenarnya tidak etis pula bila harus mengurusi keuangan atau personal seseorang. Biarkan mereka yang kaya tetap bekerja dan bukan domain kita untuk mengurusi buat apa gaji yang mereka peroleh. Justru sebaiknya mengambil sisi positif dari sebuah etika yang sudah baik.