Baru-baru ini sebuah lukisan karya Hitler terjual seharga 400 ribu euro atau 7 milyar rupiah. Lukisan Hitler ini mampu mengalahkan lukisan “ayam jago” milik sang maestro Affandi yang hanya laku 3,9 milyar di Hongkong. Tentunya timbul sebuah pertanyaan, mungkinkah Hitler seorang pelukis?
Semua orang tahu bahwa Hitler adalah seorang militer dan pemimpin politik ternama di Jerman. Namun sebenarnya pada awal tahun 1900-an dia pernah berusaha masuk ke Vienna Academy dengan jurusan fine arts, tapi ditolak dua kali. Tentunya sejarah akan berbeda bila Hitler diterima masuk sekolah seni tersebut.
Namun sebenarnya bukan masalah sejarah yang jadi perbincangan, tapi bagaimana seorang diktator memiliki bakat seni terpendam. Lukisan-lukisan Hitler tidak hanya satu saja yang dijual dengan harga fantastis. Ada beberapa lukisan dia sebelumnya yang laku 1 milyar dan 1,5 milyar rupiah.
Mungkin saja ini ada hubungannya dengan barang antik yang dimiliki oleh tokoh ternama sang perubah sejarah dunia. Hitler dikenal sebagai orang yang merubah garis peta dunia, maka wajar apapun yang dimilikinya menjadi barang antik dan berharga. Bahkan sampai koleksi pribadipun bisa menjadi lebih mahal harganya.
Kebanyakan koleksi pribadi atau benda-benda yang berhubungan dengan Hitler ini sudah menjadi barang antik. Biasanya barang yang berhubungan dengan sejarah akan menjadi bagian dari sejarah pula. Inilah yang mengangkat benda tersebut menjadi barang antik.
Meskipun bila dilihat-lihat dengan jeli lukisan Affandi yang “ayam jago” ini jauh lebih indah dibandingkan lukisan Hitler yang gambar sebuah kastil ini. Mungkin orang masih menilai sebuah nama dari sebuah karya daripada keindahan karya itu sendiri. Bisa jadi sejarah besar akan dinilai lebih baik dari sebuah karya seni itu sendiri.
Dalam hal ini sebuah benda yang sebenarnya berharga Cuma puluhan ribu, saat menjadi warisan sang tokoh ternama harganya bisa berlipat-lipat ganda. Sebagai kolektor barang antik perlu menempatkan sebuah sejarah atas barang yang dimiliki. Ada cerita yang harus dimiliki oleh barang antik tersebut agar bisa bernilai lebih.