Banyak orang yang ingin menjadi kolektor barang antik, namun dengan cara yang salah. Biasanya membeli barang yang sudah antik, akibatnya kena harga yang sudah mahal. Ini tentunya tidak menguntungkan buat dijual, karena margin harga beli dan jualnya sudah menipis.
Boleh jadi hunting di tempat loak bisa menemukan barang antik, namun biasanya harganya sudah dipermak sama yang jual. Mereka sudah tahu kondisi barang, dan sudah seperti kolektor juga. Biasanya sudah tahu kapan harus melepas barang di harga yang diinginkan.
Kondisi ini sering terjadi, bagi mereka barang ngendon lama tak masalah, toh akan selalu dirawat. Justru semakin lama akan ketahuan banyak yang nyari, harganya bisa semakin ditinggikan. Trik begini sudah dikuasai pedagang loak, hingga tidak efektif koleksi barang antik dari tukang loak ini.
Justru lebih baik cara koleksinya dari pengepul langsung. Biasanya mereka akan datang secara rutin membawa barang ke pedagang loak. Trik memotong alur barang antik ini bisa mendapatkan harga barang antik menjadi lebih murah.
Trik lain saat mengincar barang antik di pasar loak adalah dengan mengabaikan barang tersebut. Ini akan memastikan barang yang diincar tersebut menjadi tidak berharga. Memang harus beli dua barang, namun bisa mendapatkan barang yang diincar dengan cara murah.
Contoh ada barang semacam lampu gantung antik yang mau diincar, tapi jangan terus memelototi lampu gantung antik tersebut. lebih baik focus pada barang lain yang tak berharga dan lakukan penawaran bersamaan dengan barang yang diincar. Trik ini banyak dilakukan para kolektor dalam menaklukan para pedagang loak ini.
Memang bagi yang tak rajin mengunjungi pasar loak, akan sulit mendapatkan barang antik yang murah. Kebanyakan barang antik yang didapat sudah sangat mahal sehingga margin profitnya gak seberapa. Bisa jadi menjadi pedagang loak bisa membuat kita menjadi kolektor yang handal. Ada pelajaran dalam hunting barang antik yang tidak bisa disamai oleh pengalaman para pedagang loak ini dalam mengoleksi dan merawat barang dagangan mereka.
