Sudah bukan rahasia lagi saat mulai mengikuti asuransi semuanya serba lancar dan cepat. Dari cara marketing asuransi yang ramah meladeni setiap pertanyaan, sampai akhirnya menjadi nasabah sebuah asuransi. Namun kondisi ini mulai lain saat mulai mengajukan klaim asuransi, harus ada surat ini-itu, rasanya susah sekali, benarkah ini seperti dipersulit?
Bagi nasabah mungkin inginnya serba cepat, seperti layaknya ambil uang di bank. Sudah nggak mau antri lagi, kalau bisa datang di tempat sudah dapat uangnya. Mungkin inilah yang menjadi penyebab serasa ambil klaim asuransi seperti dipersulit.
Ada perbedaan antara ambil klaim asuransi dengan ambil uang di bank. Klaim asuransi untuk bisa cair atau mature harus memenuhi persyaratan yang sudah ditanda-tangani di surat asuransi saat pertama kali ikut asuransi. Hal inilah yang mungkin tidak diketahui dengan pasti oleh nasabah asuransi.
Bagi mereka apa yang dijelaskan oleh para staff marketing sudah cukup, padahal pokok persyaratan dalam surat perjanjian asuransi bisa sangat luas. Lebih sering apa yang dijelaskan oleh staff marketing adalah kulit manisnya saja. Terasa enak didengar, manis dirasa, tapi begitu dijalani beda banget.
Wajar saja semua kecap nomor satu sedap rasanya, tapi kecap tersebut bisa terlalu encer atau terlalu kental. Begitulah mengikuti asuransi, ada persyaratan klaim yang harus dipenuhi, bila tidak maka klaim nasabah bisa saja ditolak atau harus melengkapi surat ini-itu. Memang serasa seperti dipersulit, tapi begitulah prosedur nasabah mendapatkan klaim asuransi.
Memang persepsi orang akan sebuah asuransi terpapar dari manisnya saja. Misal bila nanti anaknya sakit akan dapat ganti rugi dari asuransi, padahal ada persyaratan untuk mendapatkan ganti rugi dari asuransi. Bisa saja jenis sakitnya tertentu, rumah sakit yang ditunjuk tertentu pula, trus harus ada kelengkapan surat dari dokter yang merawat.
Semua persyaratan ini sebenarnya ada dalam kontrak perjanjian asuransi yang sudah ditanda-tangani. Namun seringkali tidak pernah dibaca, mungkin karena terlalu banyak poinnya sehingga tidak bisa menangkap pesan yang ada dalam perjanjian asuransi tersebut. Padahal ini penting untuk dimengerti sebelum mengikuti asuransi.
Memang jangan mudah percaya pada apa yang diucapkan, tapi percayalah pada apa yang tertulis dan akhirnya anda tanda-tangani. Jadi jangan kecewa bila punya pengalaman tidak nyaman saat mengikuti asuransi. Sebuah pengalaman yang akan membuat kita hati-hati dalam membubuhkan sebuah tanda-tangan di atas kertas perjanjian.