Cara Beli Rumah lewat KPR

01 June 2015

Salah satu kelebihan dari membeli rumah lewat KPR adalah hanya membutuhkan uang tunai sekitar 20 persen dari harga rumah. Habis itu sudah bisa menghuni rumah tersebut selamanya. Namun proses KPR yang cukup ketat seringkali menghanguskan uang yang diberikan saat tanda jadi membeli rumah.

Maka dari itu pastikan bahwa gaji atau penghasilan yang dimiliki sudah memenuhi syarat dari cicilan bulanan yang tersedia. Misal bila gajinya 3 juta, maka bank pemberi KPR hanya bisa ngasih cicilan kredit rumah sebesar 1 juta. Cicilan lebih dari itu dipastikan KPR tidak akan lolos.

Juga perhatikan kemampuan DP yang dimiliki, memang menurut peraturan BI, disyaratkan 30 persen untuk rumah pertama dan 20 persen untuk rumah kedua. Itupun ada kelonggaran dari developer dimana uang DP bisa diangsur selama beberapa bulan. Kemudahan ini bisa dimanfaatkan untuk memperbesar uang DP, semakin besar uang DP semakin kecil angsuran KPR maka semakin pasti lolos survey KPR dari bank.

Meskipun aturan bank penyedia KPR akan berbeda antara satu dengan lainnya, namun semua memiliki kesamaan dalam melihat kelayakan seseorang untuk mendapatkan KPR. Ada semacam standar dan tolok ukur bahwa seseorang akan memenuhi kemampuan membayar cicilan KPR. Mulai dari sisi administrasi yang harus dipenuhi, sampai kemampuan dalam pengelolaan keuangan.

Pastikan dulu kemampuan besarnya angsuran sebelum memutuskan tanda jadi

Disini perlu melihat tabel angsuran KPR dari rumah yang akan dibeli. Pelajari jangka waktu dan sesuaikan dengan DP yang dimiliki. Usahakan besaran angsuran yang dipilih selonggar-longgarnya.

Misal batas 30 persen gaji bulanan adalah 1 juta, maka pilih angsuran di bawah 900 ribu. Ini untuk menyesuaikan dengan besaran bunga bagi yang memilih floating interest. Meskipun sebenarnya lebih baik memilih yang fixed interest, tapi biasanya hanya pada masa bank memberikan promosi, jadi tidak selalu ada.

Pilih rumah idaman

Saat memilih rumah idaman usahakan mengecek seluruh fitur dan fasilitas yang dimiliki. Ini untuk menjaga jangan sampai setelah membeli rumah tersebut masih dibebani dengan biaya untuk membangun fasum atau fasilitas umum. Meskipun untuk kategori fasum kecil tidak mahal, tapi bisa mengeruk anggaran yang sudah dibuat DP KPR.

Juga pastikan fasum yang ditawarkan sudah termasuk, taman, tempat ibadah, tempat pemakaman, pos keamanan. Semua fasum ini seringkali menyebabkan keluarnya biaya yang tidak sedikit. Ini sudah harus diperhatikan saat tanda jadi dibuat.

Mengurus kelengkapan surat

Biasanya yang dibutuhkan untuk membeli rumah lewat KPR lebih pada memenuhi persyaratan bank, antara lain surat identitas: KTP, KK, surat nikah. Kemudian slip gaji atau surat keterangan penghasilan, NPWP, adalah hal wajib. Semua surat ini harus dimiliki asli maupun fotocopynya.

Bagi yang belum memiliki penghasilan tetap biasanya disyaratkan menyediakan rekening Koran atau copy buku tabungan selama enam bulan. Pastikan pula tidak memiliki tunggakan kredit, ini biasanya terekam di data BI. Bila ada persoalan kredit sebelumnya pastikan menyelesaikannya sebelum mengajukan KPR, sehingga memiliki catatan yang baik di mata bank.

Menyediakan dana yang cukup

Meskipun DP disyaratkan sekitar 20 persen dari harga rumah, sebenarnya ada biaya lainnya yang harus dipenuhi. Seperti uang tanda jadi, biaya notaris, biaya provisi bank, biaya BPHTB, biaya admin bank. Bila ditotal bisa sekitar 25 persen dari harga rumah.

Meskipun beberapa developer menyediakan kelonggaran untuk mengangsur DP, tapi pastikan menyediakan uang lebih. Ini jaga-jaga jangan sampai proses beli rumah terganjal hanya karena kekurangan dana.
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »
logo
Copyright © 2013-2015. Analisa Investasi - All Rights Reserved
-->