Saat harga beras naik biasanya pemerintah akan melakukan langkah stabilisasi. Salah satunya dengan memperbaiki stok beras dan melakukan impor komoditas ini. Padahal harga beras sudah bukan lagi ditentukan oleh stok beras nasional, melainkan mekanisme pasar local yang dipengaruhi oleh unsur permintaan dan penawaran.
Memang menjadi dilemma bagi pemerintah, bila dilakukan impor akan memukul kesejahteraan para petani. Bila tidak dilakukan impor maka harga beras akan melambung dan mempengaruhi indicator makro secara keseluruhan. Beras masih menjadi komoditas utama yang dibutuhkan oleh masyarakat.
Di tengah era globalisasi yang tidak terbendung, seringkali pemerintah keliru dalam mengambil kebijakan di tata kelola beras. Pemerintah cenderung menjadi pemain atau pedagang beras, daripada memperbaiki sector pertaniannya. Padahal Bulog sudah bukan pemegang komoditas beras ini secara nasional.
Lagipula model penyelesaian seperti operasi pasar, impor beras hanya memboroskan anggaran yang ada tanpa pernah menyelesaikan persoalan tata kelola beras. Persoalan sebenarnya ada di ongkos produksi beras yang tinggi. Ini yang membuat harga beras mahal, ini pula yang membuat lebih murah impor dari sisi anggaran.
Sebenarnya bila pemerintah ingin tetap mengontrol harga beras tanpa harus memukul kesejahteraan petani, impor beras sudah bukan menjadi pilihan utama. Harusnya pemerintah memperbaiki proses produksi beras yang lebih murah. Saat ini sudah bukan rahasia lagi biaya untuk memproduksi beras atau padi ini lebih mahal dari hasilnya dan petani lebih sering rugi daripada untung.
Misal untuk satu petak sawah yang membutuhkan ongkos 5 juta, hanya mampu dijual 3,5 juta sampai 4 juta di saat panen. Ini sudah dalam posisi harga beras mahal, ujung-ujungnya pedagang beras atau mafia beras yang disalahkan. Padahal bila ongkos produksi beras atau padi bisa ditekan, harga beras dengan sendirinya akan turun.
Persoalan beras sering diambil sebagai komoditas daripada sisi hulunya yaitu sector pertanian yang harus diperbaiki. Impor beras memang mudah untuk dilakukan dan pemerintah sering untung karena memang harga beras impor lebih murah.