Kenapa Pinjaman Kredit di Bank Ditolak?

27 March 2014

Ada banyak alasan yang bisa membuat aplikasi pinjaman atau kredit ke bank ditolak, bisa jadi karena prasyarat administrasi yang tidak terpenuhi. Bisa pula karena penghasilan bulanan tidak mencukupi untuk membayar cicilan kredit. Semua itu memang memiliki pengaruh langsung bagi cairnya sebuah kredit atau pinjaman.

Meskipun sebenarnya mengambil pinjaman adalah hal terburuk dalam mengatur system keuangan. Bila kondisi keuangan bagus, kenapa harus mengambil pinjaman. Ngutang itu selain mengurangi penghasilan, karena terpotong oleh bunga kredit, juga menandakan memiliki kas yang tidak cukup untuk sebuah kebutuhan, baik pribadi maupun perusahaan.

Justru lebih baik memiliki aliran kas yang cukup untuk kebutuhan sehari-hari, dan tidak membebaninya dengan bunga kredit. Meskipun bisa cukup baik, bila pinjaman digunakan untuk ekspansi bisnis atau sebuah investasi. Namun harus diperhitungkan pula bahwa keuntungannya lebih baik dari besarnya bunga pinjaman.

Bisa juga mengambil kredit untuk sebuah obyek property, akan memiliki return yang lebih tinggi. Ini bisa “dimaafkan” atau dikecualikan dalam mengambil sebuah kredit. Selebihnya ambil pinjaman atau ngutang adalah hal buruk dalam mengatur sebuah keuangan yang sehat.

Sebuah aplikasi kredit bisa saja ditolak, meskipun memiliki semua prasyarat administrasi dan mampu membayar cicilan bulanannya. Ini bisa karena memiliki sejarah nunggak atau tidak menyelesaikan kredit yang telah diambil. Biasanya ini masuk dalam catatan BI yang akan menjadi referensi bagi sebuah aplikasi kredit.

Semua ini harus diputihkan dulu, selesaikan dulu tunggakan yang telah lampau. Meskipun itu sebenarnya hanya pinjam nama, banyak orang yang meminjamkan namanya untuk kredit bagi saudara, tetangga atau teman. Padahal ini tidak baik secara hukum, bila mereka ngemplang maka nama yang tertera yang harus bertanggung jawab.

Sebuah aplikasi pinjaman bisa ditolak karena anggunan yang diberikan tidak cukup besar untuk menjadi sebuah jaminan. Setiap kredit pasti butuh sebuah jaminan untuk mengkover besarnya resiko gagal bayar. Bila debitur tidak mampu bayar cicilan tiga kali berturut-turut, maka pihak bank bisa melelang anggunan untuk menutup besarnya sisa kredit.

Bila anggunan ini tidak cukup besar dan lebih kecil dari pinjamannya, biasanya akan ditolak pihak bank. Atau bisa juga pihak bank meminta menurunkan pinjaman yang diminta dan disesuaikan dengan besarnya nilai anggunan. Kondisi ini memang bisa dikompromikan atau dinegosiasikan bila pinjaman yang diminta tidak fixed.

Sebuah aplikasi kredit bisa ditolak karena memang tidak memiliki aliran kas yang cukup untuk membayar cicilan kredit. Ini memang harus dibuktikan misal dengan slip gaji bulanan atau laporan keuangan perusahaan. Biasanya pihak bank akan menilai kemampuan kas bulanan sebuah debitur sesuai dengan kondisi bank pula.

Bila NPL bank tersebut cukup tinggi, biasanya mereka tidak mudah memberi lampu hijau bagi cairnya sebuah kredit. Pihak bank dalam kondisi begini akan menaikan prosentase kemampuan bayar menjadi lebih tinggi. Ini untuk menjamin bahwa debitur mampu membayar cicilan setiap bulannya.
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »
logo
Copyright © 2013-2015. Analisa Investasi - All Rights Reserved
-->