Menguatnya rupiah secara tajam hampir 3 persen terhadap dollar membuat rupiah menembus level terbarunya. Memang level ini menembus level psikologis meninggalkan level 12 ribuan yang sempat bertahan selama beberapa bulan. Bisa jadi penguatan rupiah yang hampir seminggu terjadi ini akan bertahan, atau berfluktuasi mengikuti sentimen di pasar keuangan.
Bila melihat ke kondisi pasar keuangan dan pengaruhnya terhadap rupiah, memang menunjukan net positif. Artinya lebih banyak sentiment positif yang mendorong rupiah untuk menguat. Kondisi ini semakin pasti semenjak berita dari otoritas keuangan Singapore yang menutup penerbitan kurs referensi untuk rupiah dan menggunakan kurs yang diterbitkan oleh BI.
Ini membuat nilai kurs rupiah lebih presisi dari sebelumnya, yang mengalami dualisme akibat penilaian yang berbeda di pasar keuangan. Memang biasanya dunia bisnis lebih mengikuti referensi yang dirilis oleh pasar keuangan Singapore, padahal nilai pasarnya tidaklah sebesar yang ada di dalam negeri. Hal ini mengingat memang banyak transaksi yang dilakukan di pasar keuangan Singapura.
Banyak pengamat yang menduga ini akan sedikit mengikis spekulasi pada fluktuasi kurs rupiah, meskipun yang namanya spekulasi di pasar mata uang akan selalu terjadi. Hanya memang akan sangat rentan bila nilai pasarnya sedikit, seperti selama ini mudah sekali bergejolak karena tolok ukur yang digunakan pada pasar yang sedikit. Tentunya perubahan ini akan menuju ke kondisi rupiah yang lebih stabil.
Memang sebenarnya dunia bisnis tidak memihak rupiah yang bergejolak, karena akan membuat kegiatan bisnis menjadi kacau. Mereka menginginkan kurs rupiah yang stabil, meskipun dengan fluktuasi yang ada di kisaran yang stabil. Inilah resiko dari nilai kurs mata uang yang floating, akan mudah bergejolak mengikuti sentiment yang berkembang.
Bila dihitung lebih jauh memang posisi sentiment pada pasar keuangan memang lebih mendukung rupiah. Bisa jadi akan terjadi penguatan lebih lanjut atau stabil di level terbarunya. Meskipun pada kondisi ini masih menyisahkan spekulasi dengan banyaknya yang memburu dollar akibat rupiah menguat.
Ini cukup wajar mengingat kebutuhan akan dollar di masa depan memang sangat besar. Hal ini terlihat dengan posisi utang dalam bentuk dollar yang akan jatuh tempo cukup besar. Juga kebutuhan untuk impor migas yang tinggi membuat tekanan pada rupiah memang masih cukup besar di masa depan.
Hal inilah yang membuat para spekulan masih berharap rupiah akan melemah di masa depan. Memang ini akan banyak bergantung pada kondisi fundamental ekonomi rupiah, bila otoritas keuangan tidak bisa menekan kebutuhan akan dollar yang tinggi ini bisa jadi akan menambah tekanan pada rupiah. Banyak hal yang harus dilakukan oleh pemerintah sebagai pengambil kebijakan untuk mengambil langkah strategis dalam menstabilkan nilai kurs rupiah, agar iklim bisnis lebih kondusif dan resiko kerugian akibat bergejolaknya kurs rupiah bisa ditekan.