Usia Hendrik boleh dibilang masih terbilang muda, namun sudah mampu menghasilkan ratusan ribu rupiah dengan usaha es dawet. Memang di saat panas menyengat orang cenderung mencari minuman yang menyegarkan. Ini nampaknya ditangkap peluangnya oleh Hendrik dengan usaha es dawet.
Hendrik belajar dari temannya cara membuat es dawet, lalu dipraktekan sendiri di rumah. Dia kesulitan saat pertama kali mencoba membuat dawet sendiri, karena dawetnya tidak mengembang seperti yang diajarkan oleh temannya. Namun Hendrik tidak patah semangat pada percobaan kelima, dia bisa membuat dawet yang sesuai dengan racikan temannya.
Memang dalam memproduksi es dawet tidak diperlukan modal banyak, Hendrik hanya memerlukan modal 50 ribu untuk membuat segentong es dawet. Namun hasilnya bisa mencapai 500 ribu, jadi Hendrik bisa mendapatkan keuntungan hampir 10 kali lipat dari modal yang ditanam. Hal ini bisa terjadi karena memang dawet yang dibuat dari tepung sagu ini bisa mengembang menjadi lebih banyak dan menyegarkan.
Hendrik tidak pelit untuk berbagi rahasia dari usaha es dawetnya ini. Dia sudah memulai lima tahun yang lalu. Jatuh bangun sudah dialaminya, dawetnya kadang tidak laku saat musim hujan, atau dawetnya kurang manis karena gula arennya buatan pabrik. Dari pengalaman inilah Hendrik mulai bisa mengenal rahasia dari usaha es dawet. Dia juga mengenal tempat yang cocok untuk usaha dawet, sekaligus musim dan waktu yang tepat untuk larisnya usaha dawet.
Biasanya Hendrik menyukai saat musim panas, jam sekitar 9-1 siang biasanya es dawetnya bisa laris manis. Kadang dia bisa menjual dua gentong es dawet, yang artinya bisa menghasilkan hampir sejuta rupiah perharinya. Itupun hanya di jam siang saja, saat panas terik, sesudahnya Hendrik segera menutup tempat jualannya yang berada di pinggiran jalan itu. Memang saat musim hujan Hendrik beralih ke usaha lain, karena es dawet memang tidak begitu diminati saat musim hujan. Meskipun sebenarnya ada saja peluangnya, hanya tidak sederas saat musim panas.
Dari apa yang dipaparkan oleh Hendrik ini memang ada peluang dalam usaha berjualan es dawet, terutama di saat musim panas. Meskipun sebenarnya saat musim hujan juga cuaca masih sangat terik juga. Jadi peluang berjualan es dawet masih terbuka lebar di segala musim. Usaha ini memang tidak membutuhkan banyak modal, dengan biaya produksi sekitar 50-100 ribu sudah bisa dibikin es dawet dua gentong besar. Bila dijual dalam mangkok kelapa bisa didapatkan 200-250 mangkok kelapa pergentongnya. Jadi dengan harga 2 ribu permangkoknya, maka pergentong bisa menghasilkan 400-500 ribu.
Memang usaha es dawet tidak bisa dibuat instant, langsung untung besar. Harus melalui masa pengenalan, masa orang mulai menyukai es dawet dan menjadi pelanggan setia. Mungkin akan sedikit pembeli di awal menjual dawet. Namun seiring berjalannya waktu usaha akan berkembang, bila tempatnya cukup ramai dan dikenal orang, maka keuntungan akan dengan mudah didapat. Kuncinya tentu harus ulet, optimis, dan pandai mencari tempat yang ramai untuk berjualan es dawet. Usaha ini tetap terbuka lebar dan menguntungkan, karena kondisi cuaca akan selalu panas di siang hari.