Sebenarnya kredit mobil secara syariah tidak begitu beda dengan kredit mobil secara umumnya. Hanya memang kredit syariah memberi pilihan yang berbeda dari kredit yang biasa disediakan lembaga keuangan atau leasing lainnya. Syariah memang tidak menggunakan istilah bunga, meskipun sebenarnya menggunakan perspektif lain dalam mengaplikasikan system bunga yang dijalankan lembaga keuangan.
Sistem kredit syariah terlihat lebih fleksibel, meskipun secara bisnis lebih tinggi ongkosnya. Namun kredit syariah memiliki kelebihan pada harga mobil yang sudah ditentukan di awal pemberian kredit. Jadi sudah bisa ditebak harga mobil bila kredit syariah selama 1 tahun maupun 5 tahun. Lain dengan system bunga yang sulit diraba angka pastinya, karena bunga akan floating, berubah menurut rate yang ditentukan oleh pemberi kredit. Meskipun ada juga istilah fixed interest, biasanya hanya untuk promo 1-2 tahun, sesudahnya bunganya akan floating atau mengambang.
Kelebihan ini memudahkan dalam membuat estimasi besarnya biaya yang harus dianggarkan untuk membayar cicilan perbulannya, pertahunnya hingga per lima tahunnya. Memang kredit mobil syariah sama dengan yang lain, hanya memberi tenor maksimal lima tahun. Setiap tahun harga mobil akan berbeda dengan tahun berikutnya, misal orang yang akan mengambil kredit syariah 2 tahun akan berbeda dengan yang lima tahun.
Memang sebenarnya secara kasat mata system syariah sama saja dengan system konvensional, hanya memang lebih “terang benderang”, tidak tersembunyi di balik bunga yang “mengambang”. Meskipun ada juga system denda bila mengalami gagal bayar atau membayar cicilan meleset dari jadwal yang ditentukan, hanya diperhalus dengan cara model sumbangan atau donor. Jumlahnya biasanya ditawarkan oleh mereka dan disetujui oleh pengambil kredit syariah.
Memenuhi persyaratan kredit mobil syariah
Persyaratan untuk kredit syariah sama dengan kredit konvensional, harus lulus tim survey dalam menaksir kemampuan pemohon kredit. Jadi ini amat bergantung dengan kebijakan kredit di tiap lembaga keuangan syariah. Meskipun rata-rata tidak lebih 40 persen dari penghasilan perbulannya untuk cicilan kredit syariah, dan akan semakin rendah bila resiko kredit macet di lembaga tersebut semakin tinggi.
Namun yang lebih penting agar lolos tim survey kredit syariah, untuk memastikan terlebih dulu bahwa cicilan yang akan diambil dibawah kisaran 40 persen dari penghasilan. Misal bila penghasilannya perbulan 10 juta, maka maksimal cicilannya adalah 4 jutaan. Namun lebih kecil akan lebih baik lagi prospeknya untuk lolos persyaratan kredit syariah.
Disini penting untuk menaikan DP atau uang muka dari mobil yang akan dibeli. Meskipun mereka mensyaratkan 30 persen dari harga mobil untuk DP atau uang muka, akan lebih baik lagi bila disiapkan dana tambahan untuk DP. Ini untuk memudahkan dalam menegoisasikan kredit mobil tersebut.
Persyaratan administrasi kredit mobil syariah akan sama dengan kredit konvensional. Mulai dari identitas diri, KTP, KK, slip gaji, rekening koran 3 bulan, NPWP, slip PBB, slip rekening listrik. Memang hanya persyaratan administrasi dan ini mudah diperoleh, namun yang jelas harus tidak memiliki riwayat gagal kredit sebelumnya. Bila masih memiliki tanggungan atau di blacklist di BI, seberapa besarnya penghasilan akan tidak diloloskan untuk kredit mobil syariah. Jadi bereskan dulu kredit yang gagal sebelumnya, baru mengambil kredit mobil dengan cara syariah.