Proyek Kereta Cina di Amerika Latin Terbengkalai oleh Buruknya Ekonomi

04 October 2015

Ambisi cina menjadi raksasa ekonomi di Amerika latin menemui kenyataan yang mengenaskan. Hampir semua mega proyek raksasa, termasuk jaringan kereta cepat di beberapa Negara di Amerika latin mengalami ketidakpastian, bahkan sebagian besar berhenti. Kebanyakan penyebabnya oleh kondisi Negara tersebut yang kurang kondusif ekonominya, disamping persoalan dana dari perusahaan cina yang mulai seret.

Memang Cina memiliki trilyunan dollar cadangan devisa, tapi tidak semua perusahaan cina cukup sehat dalam melakukan ekspansi bisnis. Apalagi ekspansi bisnisnya dilakukan di negara yang super rumit kondisinya, mulai persoalan korupsi, birokrasi, aturan hukum dan juga seretnya dana di pihak mitra bisnis. Mungkin kondisinya sama dengan ekonomi Indonesia saat ini.

Salah satu proyek kereta yang mandek adalah jaringan kereta api yang menembus hutan amazon di Brasil yang dikenal dengan devil railways. Diperkirakan proyek ini sudah menelan korban puluhan ribu tenaga kerja lokal dan berhenti oleh bermacam rintangan yang tidak logis. Hutan amazon dikenal memang rute yang sangat sulit ditembus, selain kondisinya masih alami juga hadangan aktifis lingkungan yang tak kunjung henti.

Berbagai kasus hukum terjadi mewarnai tender proyek yang memang penuh uang korupsi, tender yang tidak transparan serta manipulasi atau penggelembungan biaya proyek tersebut. Semua ini menandakan adanya hambatan yang sangat besar di pihak mitra perusahaan cina yang memang kurang professional. Disamping pula sudah mulai seretnya pendanaan dari pihak perusahaan cina.

Rata-rata memang kasusnya model konsorsium perusahaan cina dengan mitra lokal, dengan perusahaan cina sebagai pemegang saham mayoritas. Namun dalam perjalanannya menemui banyak hambatan non teknis. Kasus ini tidak hanya terjadi di Brasil, di Venezuela juga digagas proyek kereta cepat yang berhenti di tengah jalan akibat pendanaan dari pihak perusahaan Venezuela yang berhenti.

Kasus lain kereta cepat di Mexico, diperkirakan juga mengalami persoalan serius. Konsorsium yang dipimpin perusahaan cina juga dicurigai bermain mata karena pihak regulator atau pemerintah condong pada konsorsium cina tersebut. Proyek lain di Honduras, Peru, juga mengalami persoalan yang hampir sama kasusnya.

Semua ini menjadi tantangan tersendiri bagi ekspansi perusahaan cina di Amerika latin. Kondisi yang sama juga dialami di Afrika dan beberapa tempat lainnya. Diperkirakan akan terjadi polemik pula atas kemenangan proyek kereta cepat cina di Indonesia, sekaligus masa depan proyek kereta cepat Jakarta-bandung. Ini mengingat banyak pihak seperti Jepang yang cukup marah atas pemutusan secara sepihak oleh Jakarta atas kemenangan cina pada proyek kereta cepat ini.
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »
logo
Copyright © 2013-2015. Analisa Investasi - All Rights Reserved
-->