Pertimbangan bahwa rupiah lebih menguntungkan dibikin melemah adalah dari segi perdagangan dan perlindungan sektor industri. Cina yang sudah melemahkan mata uangnya, memang berniat membanjiri barang ekspornya ke berbagai Negara. Bila rupiah stabil atau menguat, maka barang cina akan leluasa masuk ke Indonesia. Kondisi ini jelas tidak menguntungkan karena bisa menghancurkan industri kita.
Vietnam saja sudah mengikuti langkah cina melemahkan mata uangnya, pertimbangannya juga sama agar barang ekspornya bisa bersaing dan melindungi industri dalam negerinya dari produk cina. Namun hal ini tidak dilakukan oleh Indonesia, BI dan pemerintah cenderung menjaga agar rupiah tidak melemah.
Bisa jadi pertimbangan pemerintah adalah banyaknya utang luar negeri dalam bentuk dollar yang bisa memberatkan pembayarannya. Memang disini kelemahan kita harusnya utang ini membantu perekonomian, tapi malah memberatkan perekonomian. Utang kita rata-rata dimiliki oleh perusahaan swasta dan Negara yang tidak menghasilkan dollar.
Harusnya pemerintah membatasi utang dollar ini pada perusahaan yang tidak berorientasi ekspor, karena memang akan memberatkan dalam penyediaan dollar. Justru yang diijinkan adalah perusahaan yang bisa menghasilkan dollar atau berorientasi ekspor. Tindakan BI yang membatasi pembelian dollar justru tidak akan efektif, lebih baik batasi utang bagi perusahaan yang tidak berorientasi ekspor.
Pertimbangan pemerintah menjaga rupiah adalah ketergantungan atas pertumbuhan konsumtif. Pertumbuhan kita memang tidak berorientasi pada perdagangan atau ekspor, pemerintah mengandalkan konsumsi masyarakat sebagai sumber pertumbuhan ekonomi. Makanya rupiah dijaga agar harga barang impor bisa terbeli.
Kondisi ini memang merugikan dari sisi industri dan ekspor. Harusnya strategi cina melemahkan mata uangnya ini bisa ditangkal dengan hal yang sama. Namun pemerintah tampaknya tak bisa berbuat sama, kebijakan yang diambil memang berorientasi konsumtif.
Padahal jauh lebih menguntungkan dengan melemahkan rupiah, satu sisi bisa meningkatkan daya saing ekspor dan disisi lain bisa menghadang laju produk cina. Memang produk cina ini sebenarnya sudah menghancurkan industri kita selama bertahun-tahun. Kita hanya menjadi sumber daya alam bagi cina, tapi menjadi pasar bagi produk cina.
Kita mengekspor barang komoditas ke cina dan diolah oleh cina, lalu diekspor kembali ke Indonesia. Ini jelas mematikan industri kita, memang kebijakan menjaga rupiah yang diambil pemerintah saat ini sama dengan membantu cina dan menghancurkan industri dalam negeri.