Keluhan ini mungkin tidak akan menghentikan impor garam. Namun bisa menjadi pembelajaran atas kondisi yang ironi di perekonomian kita. Lagi-lagi memang ada yang salah dengan kebijakan dan arah perekonomian ini.
Setiap ada persoalan perekonomian, misal kurang ini-itu pasti akan diambil jalan pintas dengan mengimpor. Negara ini seakan kaya raya seperti Amerika, padahal mereka tidak akan main impor. Ada sesuatu yang aneh dengan kebijakan perekonomian kita, alasannya seringkali untuk menghindari naiknya harga dan inflasi sehingga impor dihalalkan.
Bila ada persoalan di industri kita, harusnya diselesaikan lebih dulu dan tidak asal main impor. Sebenarnya memang ironi dengan industri garam ini yang sebenarnya bisa dibuat di dalam negeri. Apalagi dengan kondisi kemarau panjang, maka produksi garam bisa melimpah.
Namun ini tidak pernah dilihat dari sisi keadaan industri kita. Para pengambil kebijakan dengan mudahnya memberi ijin impor pada produk yang bisa kita buat. Membuat garam ini tidak memerlukan teknologi tinggi yang sensitif, tak perlu peralatan yang canggih, tak perlu mechanical engineering yang ribet. Lalu kenapa tetap ngotot impor?
Kran impor kita memang dengan mudahnya diatur oleh Negara lain, apalagi yang “plek” dengan Negara kita. Biasanya dengan bumbu-bumbu gelontoran investasi dan pinjaman, maka kita dengan mudahnya menampung produk mereka, bahkan untuk produk remeh yang bisa kita buat dengan mudahnya. Kebijakan kita seakan membiarkan nasib rakyat bawah dan hanya mendengar segelintir yang dekat dengan partai atau kekuasaan.
Padahal industri garam ini menghidupi daerah minus di banyak pelosok negeri ini. Industri garam rakyat ini sebenarnya sudah kembang kempis, dengan gempuran garam impor jelasnya akan semakin merana nasib rakyat pinggir pantai ini. Tak ada perasaan iba sedikitpun saat membubuhkan tanda tangan impor garam ini.
Tidak tahu apa yang ada di pikiran para pengambil kebijakan impor garam ini, tentang rakyat pinggir pantai pelaku industri garam rakyat. Mungkin rakyat pinggir pantai ini tak memiliki koneksi dengan partai atau kekuasaan, jadi dengan mudah tidak dipikirkan. Industri garam mereka hancur bukan urusan mereka.