Kerugian Belanja Barang KW1

11 July 2015

Istilah barang kw1 atau kw2 ini tentunya sudah familiar dengan semua orang. Maksudnya barang dengan kualitas pertama atau asli dan barang dengan kualitas kedua atau bajakan. Biasanya kedua jenis barang kw1 dan kw2 ini memiliki beda harga yang signifikan.

Perbedaan ini tentunya berada pada kualitas yang lebih baik di barang kw1, dengan harga yang lebih mahal. Seringkali barang kw-kw-an ini menjadi pertimbangan saat belanja. Bisa saja harus disesuaikan dengan budjet atau anggaran yang ada.

Istilahnya buat apa beli mahal-mahal, bila barang yang murah bisa dipakai. Kondisi ini tidak melulu pada produk elektronik, tapi juga produk lainnya seperti pakaian, asesoris rumah tangga, asesoris motor atau mobil, dan banyak jenis lainnya. Memang hampir semua produk atau barang bermerek akan ada kw-nya, bahkan tidak terbatas pada kw1 dan dua, ada juga yang menyediakan kw3.

Lha kok bisa sampai segitunya kw barang tersebut? Ini tentunya dengan ramainya barang atau produk tiruan yang begitu mudah dibuat oleh industri. Bahkan seperti batu akik yang mahal, juga ada batu akik tiruan atau sistetis, yang membuatnya ada akik kw2 atau kw3.

Barang kw2 atau kw3 ini sebenarnya cukup menguntungkan untuk dbeli, karena bisa hemat anggaran belanja. Namun bila menyangkut komponen elektronik di dalamnya, barang kw1 mungkin harus dipertimbangkan. Ini soalnya menyangkut kerugian bila barang tersebut cepat rusak, dan tentunya akan keluar biaya servis.

Tentunya ini tidak berlaku bila barang kw2 yang dibeli bukan barang elektronik, misal saja sebuah pakaian. Bayangkan sebuah pakaian dengan merek tertentu bisa berharga 10 kali lipat dari pakaian kw2 dengan model dan warna yang sama. Saking samanya kadang tidak bisa bedakan barang ini adalah kw2.

Bukan bermaksud untuk mendorong budaya menjiplak, disini sebuah barang atau produk ternama atau kw1 dengan kemudahan untuk ditiru, pastinya tidak akan bertahan lama. Meskipun kadang menjadi market leader akan bisa membuat produk tersebut bertahan lama. Namun ancamannya bisa menjadi lebih besar dengan kehadiran barang tiruan ini.

Bagi sisi padang konsumen, tentunya buat apa beli mahal-mahal bila kelihatannya sama dengan barang kw2 yang lebih murah. Disini kerugian belanja barang kw1 yang mahal tapi tidak memberi nilai lebih dari barang kw2.
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »
logo
Copyright © 2013-2015. Analisa Investasi - All Rights Reserved
-->