Jet Li dibelakang Aksi Profit Taking Bursa Saham Cina

18 July 2015

Di tengah kejatuhan bursa saham Cina, bintang laga Jet Li dan istri dikabarkan membeli saham perusahaan Cina. Nilainya cukup besar, hampir 2 trilyun rupiah hingga menjadi pemegang saham mayoritas di perusahaan property tersebut. Langkah ini menjadi aksi lanjutan dari beberapa taipan Cina, yang mengikuti langkah pemerintah dalam mengatasi kejatuhan bursa cina.

Seperti diketahui oleh banyak investor, saat sebuah pemerintahan sudah turun tangan mengintervensi bursa saham, maka akan ada kesempatan bursa akan kembali naik. Hal inilah yang dimanfaatkan oleh banyak investor di bursa saham. Mereka percaya, harga saham di bursa akan segera kembali naik lagi.

Tentunya dengan mengoleksi saham yang sudah jatuh harganya akan bisa diharapkan kenaikan yang tajam. Memang ini ada benarnya, meskipun tidak seluruhnya. Banyak saham di bursa cina ini harganya sudah overvalue, terutama saham-saham perusahaan yang “digoreng” atau saham-saham “busuk”, yang memang tidak memiliki prospek ke depannya.

Seperti saham yang dibeli oleh Jet Li ini sebenarnya sempat disuspensi oleh otoritas bursa, saat perusahaan property yang dimiliki oleh keluarga ini sudah jatuh cukup dalam. Namun dengan Jet Li menjadi pemegang saham mayoritas, maka akan ada manajemen baru pada perusahaan keluarga tersebut. Hal inilah yang mungkin akan mengangkat saham perusahaan tersebut ke depannya.

Dari penilaian analis, tindakan profit taking dalam bursa sudah wajar dilakukan dan tidak melanggar aturan. Hanya langkah tersebut sering beresiko besar, bila benar-benar perusahaan tersebut tak memiliki harapan. Meskipun dengan manajemen baru, mungkin hanya “menggoreng” saja yang bisa mereka lakukan.

Semua ini harus diwaspadai oleh investor kecil, jangan mudah terpancing oleh aksi investor besar. Bisa saja langkah mereka hanya sesaat, memanfaatkan harga yang jatuh. Pada saat harga kembali naik, bisa saja mereka menjual lagi saham mayoritas mereka.

Ini tentunya akan membuat perusahaan tersebut menjadi barang “mainan”. Tidak akan ada langkah strategis yang bisa diharapkan. Bisa jadi harga sahamnya akan jatuh kembali.

Kondisi inilah yang harus dihitung dan dipertimbangkan oleh para investor. Dalam kondisi bursa jatuh, masuk ke bursa bagai pedang bermata dua dan memiliki resiko yang besar, sekaligus peluang yang besar pula. 
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »
logo
Copyright © 2013-2015. Analisa Investasi - All Rights Reserved
-->