Ada masa dalam berbisnis kita mengalami penurunan yang amat dalam. Mungkin tidak separah saat krisis, tapi setidaknya sedikit membuat ragu akan kelangsungan bisnis tersebut. Bagi bisnis besar mungkin sudah biasa, tapi bagi UKM bisa membuat sport jantung.
Kondisi ini bisa membingungkan dan ada kemungkinan memikirkan untuk banting stir atau mencari usaha lain. Bisa jadi lebih parah, balik cari kerja lagi. Memang untuk menjadi seorang UKM atau entrepreneur atau wiraswasta butuh mental yang kuat alias tahan banting.
Apalagi kondisi ekonomi yang lagi lesu kayak gini, jelas akan berpengaruh besar pada bisnis yang sedang dijalani. Bisa jadi penurunannya tidak sehari atau dua hari, tapi sudah beberapa bulan. Bila dilihat akibatnya, memang belum masuk kategori rugi atau bangkrut. Masih bisa mendapatkan untung walaupun sudah semakin tipis, lalu haruskah balik arah atau ganti profesi atau berhenti saja jadi UKM?
Tentu saja ini kembali ke tujuan awal mendirikan bisnis atau UKM ini. Memang harus punya tujuan dalam jangka menengah maupun jangka panjang. Bila dalam jangka pendek saja sudah keok, bagaimana bisa bertahan dalam jangka panjang?
Harusnya saat kondisi tidak kondusif, iklim usaha lagi lesu.lebih baik kembali ke tujuan jangka panjang. Ini berarti kembali fokus pada usaha jangka panjang, jangan terpengaruh oleh keadaan sesaat atau semusim. Toh ramai dan sepi ada masanya, lagian bisnis juga mengenal musim.
Saat ini semuanya serba spesifik dan ada musimnya, tidak ada yang ramai di segala musim, kecuali usaha ritel, kuliner, yang memang kebutuhan pokok dan tidak mengenal musim. Namun tetap saja ada ramai dan sepi, biasanya saat musim besar seperti anak masuk sekolah, liburan sekolah, akan ada perubahan pada pola konsumsi. Pengeluaran sehari-hari bisa saja dikurangi, ini membuat pola konsumsi berubah, ini membuat keadaan bisnis berubah pula.
Kondisi ini harusnya sudah dipersiapkan oleh sang entrepreneur, saat masa sepi atau ramai tetap fokus pada usaha yang dijalaninya. Lebih baik memperbaiki segala sisi usaha yang masih kurang. Jangan pernah mengeluh, boleh saja curhat tapi semangat untuk berusaha harus tetap dijaga.
Seorang entrepreneur akan pantang untuk patah semangat. Momen yang sedang menurun lebih baik digunakan untuk memperbaiki diri, mencari peluang dan membuat rencana lebih baik kedepannya. Ini bukan motivator, tapi ini yang dilakukan oleh orang sukses saat menghadapi usaha yang lesu ini.