Fitur autodebet pada rekening bank mungkin berguna pada pembayaran cicilan pinjaman, angsuran kredit mobil, angsuran rumah, yang memiliki jumlah tetap atau fixed. Fitur autodebet juga cukup bagus buat bayar listrik, PAM, yang memiliki jumlah kecil. Lalu kenapa fitur autodebet harus dihindari?
Fitur autodebet ini harus dihindari pada pengeluaran yang tidak pasti jumlahnya. Pada pengeluaran penggunaan kartu kredit yang bisa saja ada fasilitas cicilan dengan bunga nol persen. Tentunya anda tidak akan melewatkan kemudahan dalam membeli barang yang lebih longgar pembayarannya.
Juga bila bayar kartu kredit secara autodebet akan menghabiskan dana kas di rekening anda. Soalnya pengeluaran kartu kredit kadang lebih besar dari jumlah kas anda di bank. Bila kehabisan uang kas dan harus gesek tunai dari kartu kredit akan memiliki ongkos atau biaya yang lebih mahal.
Ingat gestun memiliki biaya awal dan bunga yang tinggi, maka lebih baik menjaga posisi kas di rekening anda selalu ada. Lebih lagi bila memiliki porsi pengeluaran yang tidak terkontrol, lebih baik non aktifkan fitur autodebet. Ini untuk jaga-jaga agar jangan sampai kehabisan uang kas di rekening.
Bila anda dalam taraf menyeimbangkan aliran kas di rekening bank, memang sebaiknya fitur autodebet dimatikan. Meskipun itu untuk pembayaran listrik, PDAM, yang jumlahnya kecil ataupun bayar cicilan yang jumlahnya pasti. Bila pengeluaran lebih besar dari jumlah kas di rekening, tentunya bisa habis uang kas di rekening. Ujung-ujungnya nanti gestun lagi dari kartu kredit, jelas tidak efektif dalam pengelolaan keuangan.
Dalam mengatur posisi keuangan, utamakan dulu pembayaran yang maksimal bunganya atau dendanya. Misal bila cicilan mobil lebih besar bunga atau dendanya, maka lebih baik bayar dulu. Lalu untuk listrik atau PDAM yang lebih rendah denda atau bunganya bisa dimundurkan pembayarannya. Cara ini memang tidak bisa dilakukan bila fitur autodebet diaktifkan.
Semuanya akan tepat waktu bila memakai fitur autodebet, tapi bisa menghabiskan uang kas di rekening bila tak pandai-pandai menghitungnya. Sebenarnya fitur autodebet ini cocoknya bagi yang sudah punya pengelolaan keuangan yang baik. Porsi aliran kas di rekening sudah lebih besar dari pengeluaran, baru fitur autodebetnya bermanfaat.