Harga bahan makanan khususnya cabai sudah mulai terkerek menjelang puasa. Dari catatan statistik BPS bahan makanan memang mendominasi inflasi bulan kemarin. Kondisi ini nampaknya sudah disikapi oleh pemerintah, dengan mulai membuka kran impor produk yang harganya melambung.
Meskipun sebenarnya bukan permasalahan stok pangan yang kurang. Kebiasaan harga pangan naik ini sudah menjadi tradisi setiap tahunnya, dan otoritas tak bisa berbuat apa-apa. Bahkan dengan operasi pasar sekalipun tidak bisa mengontrol harga yang sudah naik ini.
Banyak cara sudah dilakukan termasuk memperbaiki distribusi, memperbanyak stok, pada akhirnya peran pedagang yang lebih dominan. Bagaimanapun ini kesempatan mereka mengambil untung. Ada semacam kartel yang sulit untuk dilihat secara kasat mata.
Biasanya orang pasar akan mengerti persoalan ini. Disini peran tengkulak atau pedagang langganan amatlah besar, orang luar akan sulit masuk untuk memasukan barangnya. Biasanya mereka tidak menerima pula secara kas, disini permainan harga pasar terjadi.
Semuanya diatur oleh kartel ini, untuk hampir semua jenis bahan pangan. Siklus ini sudah terjadi bertahun-tahun dan sulit untuk dikendalikan lagi. Bahkan pemerintah sendiri tak mampu mengatasinya, meski dengan impor sekalipun.
Justru setelah impor terjadi yang terpukul adalah petaninya, pedagang akan dengan cepat menyesuaikan harga tanpa terkena dampak sedikitpun. Jaringan pedagang yang kuat ini memang tidak berbentuk badan atau organisasi, melainkan dimainkan oleh kesempatan dan kelompok yang sudah mengakar sejak lama.
Hal yang bisa dilakukan pemerintah bukanlah dengan impor maupun operasi pasar, tapi dengan memperbaiki system distribusi yang murah. Juga biaya produksi pertanian yang lebih murah. Disini bukan berarti memberikan subsidi, namun lebih dari membuat ongkos produksi menjadi lebih murah.
Ini sudah dilakukan oleh Negara maju, istilahnya memang subsidi terselubung. Makanya tidak heran kenapa kedele impor bisa harganya murah dan kualitasnya bagus. Ada peran Negara mereka dalam menurunkan ongkos produksi.
Negara membantu menyelesaikan segala hambatan yang menyebabkan biaya produksi pertanian yang tinggi. Negara juga menyediakan teknologi, fasilitas penelitian yang memperbaiki kualitas produksi pertanian. Inilah yang harusnya diikuti oleh pemerintah negeri ini.