Baru-baru ini sebuah rumah lelang di Amerika merilis barang baru mereka, yaitu celana dalam milik Eva Braun. Seperti diketahui Eva Braun adalah istri dari Hitler, seorang tokoh Kontroversial dari Jerman. Memang tokoh satu ini membentuk jalannya sejarah atau peradaban dunia, maka wajar barang-barang peninggalan atau sesuatu yang berhubungan dengannya menjadi barang antik.
Lalu siapa yang tertarik mengoleksi sebuah celana dalam tersebut? Juga bagaimana cara mengetahui keaslian dari celana dalam tersebut. Hal ini masih diperdebatkan, meskipun rumah lelang biasanya sudah memiliki metrik atau pengukuran untuk sebuah nilai barang antik.
Memang sebuah barang antik untuk melalui sebuah rumah lelang biasanya menjadi pemilik kolektor. Benda-benda yang ada tidak hanya satu tapi berhubungan satu dengan lainnya. Saat sebuah benda dinyatakan barang antik, pasti memiliki kaitan dengan benda lainnya.
Jaman sekarang memang banyak peralatan yang bisa mengukur umur sebuah benda. Demikian pula dengan pemilik barang tersebut yang bisa diketahui pemakainya atau berhubungan dengan seseorang lewat tes DNA. Jadi wajar saat memasuki rumah lelang barang tersebut akan diketahui pasti keasliannya.
Ini termasuk kasus yang mendera lukisan palsu yang merupakan karya seorang pelukis Indonesia di rumah lelang Hongkong. Pemiliknya merasa lukisannya asli, padahal ternyata lukisan aslinya sudah dicuri dan tak tahu keberadaannya. Semua ini ada teknologi yang digunakan untuk mengetahui usia sebuah barang antik, sesuai dengan saat pembuatan atau pemakaiannya dan siapa saja yang berhubungan dengannya.
Memiliki barang antik bisa menjadi ajang investasi yang menarik, biasanya seiring berjalannya usia akan menambah nilai barang tersebut. Apalagi bila barang tersebut berhubungan dengan sejarah dunia. Nilainya bisa berlipat-lipat dari nilai yang sebenarnya.
Sebut saja barang antik seperti celana dalam Eva Braun ini bisa jadi saat dibuat tidak berharga sama sekali. Namun karena bersinggungan dengan sejarah dunia, nilainya bisa berlipat-lipat. Kolektornya bisa saja tidak mudah mendapatkannya, dan belum tentu asli atau tidak.
Makanya saat mengoleksi sebuah benda antik, pastikan sesuai dengan sejarah benda tersebut. Tanpa ditambahi atau dikurangi. Lebih baik pula memiliki sertifikasi dari rumah lelang, tanpa harus melalui sebuah pelelangan.