Sebenarnya transaksi menggunakan kartu debet sudah cukup besar di ritel atau swalayan. Namun kartu debet ini belum diijinkan untuk transaksi online oleh BI. Alasannya pada persoalan keamanan yang rawan untuk dibobol.
Memang untuk kartu debet, dana yang tersedia akan langsung berhubungan dengan tabungan atau uang nasabah. Lain dengan kartu kredit yang masih memakai dulu uang bank. Dikawatirkan uang nasabah akan terkuras habis bila pembobol bisa mendapatkan akses ke nomor kartu debet tersebut.
Selama ini kartu kredit memang menjadi tumpuan untuk transaksi online. Biasanya yang tidak punya kartu kredit akan menggunakan jasa pihak ketiga, atau menggunakan cara cash on delivery. Model begini yang mayoritas dilakukan oleh pembeli online, memang sangat cocok buat yang tidak punya kartu kredit.
Apalagi untuk mendapatkan kartu kredit sudah sangat sulit sekali, maka perkembangan e-commerce bisa jadi mendapatkan hambatan. Sebenarnya kalau alasan keamanan, kartu kreditpun juga memiliki hal yang sama. Mudah dibobol, hanya kasusnya tidak mencuat ke media secara terus menerus.
Kebanyakan persoalan keamanan berbelanja yang kurang dipelajari oleh pembeli online. Meskipun sudah dengan dobel autentikasi, tetap saja masih ada celah saat password maupun nomor kartu kredit terekspos. Memang bukan hal susah mendapatkan semua itu, celahnya memang di browser yang bisa dimanfaatkan oleh para pembobol.
Hanya memang untuk kartu kredit, pihak bank akan bisa melakukan pengamanan secara ketat. Meskipun sebenarnya tidak beda jauh dengan keamanan kartu debet, hanya memang pihak bank yang mengeluarkan kartu debet ini tidak melakukan screening layaknya pemakai kartu kredit. Bisa jadi harus mulai dirintis semacam kartu debet plus yang memiliki fitur keamanan ekstra.
Ambil contoh ini bisa dilakukan kerjasama dengan penyedia jasa pembayaran ritel online yang sudah terpercaya. Mereka sudah memiliki jaringan internasional dan system yang sudah cukup ketat. Misal seperti penggunaan SMS otorisasi atau autentikasi untuk konfirmasi pembayaran online.
Cara ini dikenal cukup baik dalam membentengi transaksi online, hanya saja keamanan penggunaannya akan kembali ke nasabah tersebut. Kartu debet tetap memiliki peluang yang besar dalam pengembangan transaksi e-commerce ini. Bila dibuka aksesnya bisa jadi bisa mengalahkan transaksi ritel konvensional yang sudah ada.