Posisi rupiah memang amat “mengerikan”, mendekati kisaran level terburuk dalam sejarah rupiah. Tentunya tak ada yang mau namanya tercantum dalam sejarah, sebagai orang yang membawa rupiah ke level terburuknya. Segala daya upaya dikerahkan hingga melupakan ancaman terhadap kondisi fiskal dan neraca perdagangan yang sebenarnya.
Semua masih tenang dan santai berkomentar soal rupiah, sebelum cina melakukan devaluasi mata uangnya. Suatu hal yang mengubah konstelasi mata uang dunia. Berturut-turut Vietnam melakukan hal yang sama, dengan menempatkan posisi mata uang dong terburuk dalam sejarah Vietnam.
Tindakan Vietnam ini bukan tanpa alasan, untuk menghadang produk cina membanjiri negaranya. Memang langkah Vietnam ini sudah bukan untuk menghadang laju dollar, karena memang sudah lama tembus ke posisi terburuk sepanjang sejarah Vietnam. Sudah bukan lagi langkah penyelamatan mata uang, tapi menyehatkan neraca perdagangan yang merupakan kunci ketahanan ekonomi.
Kondisi ini juga terjadi pada beberapa Negara lainnya. Ringgit Malaysia juga dikabarkan hampir tembus ke level terburuknya sepanjang sejarah ringgit. Memang krisis moneter 1998 sudah bukan lagi menjadi acuan. Meskipun secara psikologis, kondisi lebih buruk dari 1998 adalah peringatan bahaya terhadap mata uang mereka.
Posisi rupiah memang sudah mendekati level terburuk dalam sejarah rupiah. Namun sebenarnya posisi terburuk atau tidak sudah bukan lagi menjadi persoalan utama. Saat cina melakukan devaluasi yuan, sudah harus dikesampingkan posisi mata uang yang kuat.
Justru harus sudah fokus melihat ke posisi neraca perdagangan, karena produk cina akan dengan cepat membanjiri seluruh Negara di dunia. Pemerintah harusnya sudah tak concern lagi dengan faktor psikologis rupiah, tapi sudah harus memikirkan posisi neraca perdagangannya. Meskipun posisinya masih surplus, harus diwaspadai naiknya impor kembali, terutama dengan mitra dagang cina.
Kalau perlu memang harus membiarkan rupiah melemah lebih dalam, karena ini memang menjadi cara termudah untuk membendung produk-produk cina. Sudah lama posisi dagang dengan cina selalu membuat defisit neraca perdagangan menjadi membesar. Berdagang dengan cina memang sangat merugikan dan menghancurkan industri dalam negeri.
Harusnya dalam kondisi rupiah yang melemah, pemerintah lebih fokus mengenjot ekspor dan mengawasi dengan ketat arus impor, terutama dari cina dan Negara satelitnya. Memang jangan sampai produk cina ini menghancurkan industri kita, bagaimanapun caranya, harus hati-hati bermitra dagang dengan cina.