Pengaruh Pelemahan Rupiah pada Investasi

01 September 2013

Sebenarnya tidak semua investasi tertekan dengan pelemahan rupiah ini, namun banyak pula yang berpesta-pora dengan kondisi ini. Sebut saja pihak ekportir komoditas begitu senang menikmatinya, namun tidak dengan ekportir barang jadi yang sebagian bahannya masih impor tentunya akan menghitung ulang biaya produksinya. Memang gejolak pada dollar-rupiah menimbulkan ketidak-pastian sekaligus peluang.

Namun secara garis besar sektor perdagangan akan sangat sedikit terpukul, terutama para importer. Biasanya mereka akan menghabiskan semua yang ada di gudang, sebelum menghitung ulang semua harga jualnya. Mereka akan menurunkan volume impornya dan mulai aktif mencari bahan komoditas untuk diekspor, karena ini memang peluang yang akan terbuka lebar.

Memang ekspor komoditas masih menjadi dilema, saat neraca perdagangan sedang positif  beberapa bahan komoditas mulai dibatasi ekspornya. Namun biaya tinggi di pengolahan bahan komoditas menjadi barang jadi membuat ekspor barang jadi kurang berkembang. Akibatnya saat rupiah melemah tidak memberi keuntungan di ekspor barang jadi, ongkos produksinya masih mahal sehingga kurang bersaing di pasar ekspor, akibatnya masih mengandalkan komoditas untuk diekspor.

Ada yang keliru di sektor produksi atau yang dikenal dengan sektor industri ini, seakan tidak pernah menikmati pelemahan rupiah ini. Mereka hanya bisa menjual di dalam negeri, hanya besar di kandang. Kurang begitu kompetitif, meskipun dengan dukungan pelemahan rupiah yang sekian persen ini.

Peluang investasi di ekspor komoditas

Memang tidak semua sektor komoditas bisa memberi peluang saat pelemahan rupiah, sebagian besar terbentur birokrasi, aturan tata niaga yang menyulitkan pihak eksportir. Meskipun momentum yang ada sangatlah pendek, gejolak harga lebih sering berdasarkan kontrak jangka panjang sehingga kurang berpengaruh pada harga sesungguhnya. Hanya memang saat dikonversi ke rupiah masih memberi keuntungan yang lumayan. Mereka hanya menikmati keuntungan dari selisih kurs dan ini tidak lebih.

Misal saja di perkebunan sawit, saat pelemahan rupiah para petani sawit ini tidak begitu mendapatkan keuntungan. Padahal komoditas sawit ini sempat jadi primadona dan menarik begitu banyak penggarap lahan. Namun pola tata niaga yang tidak transparan membuat banyak petani sawit yang gulung tikar. Ada yang aneh saat rupiah melemah harusnya harga yang diperoleh lebih berpihak pada mereka.

Memilih investasi di pasar komoditas

Memang peluang investasi di sektor komoditas akan terbuka lebar, meskipun tidak semuanya. Biasanya ada banyak pilihan di lembaga investasi, meskipun banyak yang menyarankan untuk inves di jangka panjang, namun di situasi ekonomi yang tidak tentu lebih baik masuk ke jangka pendek dengan asumsi melihat peluang yang berkembang. Bisa jadi pasar memang sudah terlalu jenuh, terlalu kompetitif sehingga terlihat sebuah peluang namun sudah banyak yang masuk di dalamnya.

Memang harus lebih selektif dalam memilih sektor mana yang sangat bernilai, situasinya akan berubah dengan cepat. Pelajari dulu alur dan faktor yang mempengaruhinya, sehingga tidak terjebak dalam kejenuhan pasar. Pelemahan rupiah memang bisa sesaat dan bisa berkelanjutan, namun tetap memberi peluang di pasar komoditas, bila tidak menguntungkan di sektor hilirnya maka lebih baik inves di bagian hulu, seperti saham pada perusahaan komoditas.
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »
logo
Copyright © 2013-2015. Analisa Investasi - All Rights Reserved
-->