Kereta Cepat: Kalah Agresif, Jepang Keok atas Cina di Amerika

18 September 2015

Baru-baru ini konsorsium BUMN cina berhasil membina kerjasama dengan perusahaan amerika dalam membangun jaringan kereta cepat LA-Las vegas. Diperkirakan proyek kereta cepat ini bernilai lebih dari 5 milyar dolar atau 70 trilyun rupiah. Dengan keuntungan keuangan yang sedikit bagi cina, namun menjadi pondasi kehadiran kereta cepat cina di Amerika.

Diperkirakan akan bermunculan jaringan kereta cepat di amerika, bila teknologi kereta cepat cina bisa memenuhi ekspektasi amerika. Meskipun sebenarnya teknologi kereta cepat cina kalah duluan dengan jepang maupun Negara eropa lainnya, namun cina tlah membangun jaringan kereta cepat terpanjang di dunia. Dengan rekor pembangunan yang paling cepat pula.

Ini yang menjadi daya tarik dari teknologi kereta cepat cina, murah dan cepat. Disini poinnya, bila bisa lebih cepat dibangun akan lebih hemat biaya dan segera bisa menghasilkan. Nampaknya ini yang membuat cina selangkah lebih baik dari jepang, padahal teknologi kereta cepat jepang jauh lebih maju daripada cina.

Disini yang bicara adalah persaingan di segala sisi, cina tak segan dalam berbagi teknologi saat tender kereta cepat di Indonesia. Hanya memang kalau masalah uang cina masih kalah dengan jepang yang berani memberi pinjaman dengan bunga nol koma sekian persen. Tentunya ini yang mungkin membuat pihak Jakarta sulit menentukan pemenang tender kemarin.

Jakarta melihat tawaran keuangan pada kereta cepat jepang sangat ekonomis. Namun jepang pelit dalam berbagi teknologi kereta cepat, padahal jaringan kereta cepat yang dibangun bisa lebih banyak lagi di Indonesia nantinya. Lain dengan cina yang berani alih teknologi dan lebih cepat pembangunannya serta lebih murah harga yang ditawarkannya.

Kemenangan cina di amerika ini jelas akan mengangkat pamor cina pada teknologi kereta cepat. Soalnya pesaingnya adalah kelas kakap dan cina bisa menaklukan para seniornya di teknologi kereta cepat. Kemenangan di amerika akan membuat peluang menang semakin besar di Negara lainnya.

Bila dilihat betapa agresifnya cina di Indonesia, maka sudah bisa ditebak cinalah yang memenangkan tender tersebut. Bila tender ulang dibuka lagi sudah pasti akan dimenangkan oleh cina lagi, kecuali jepang merubah “kepelitannya” dalam berbagi teknologi yang dimilikinya.
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »
logo
Copyright © 2013-2015. Analisa Investasi - All Rights Reserved
-->