Respon Positif Penurunan Suku Bunga Cina

26 August 2015

Mungkin sudah capek berspekulasi, nampaknya pemerintah cina mulai berpikiran positif dengan menurunkan suku bunganya. Ini direspon positif oleh ekonomi global. Bursa di berbagai belahan dunia mengalami rebound dari kejatuhan selama beberapa minggu.

Memang otoritas cina yang otoriter ini memiliki data yang begitu komplek sehingga menyulitkan dalam mengambil keputusan. Saat kejatuhan bursa saham, sebenarnya hanya 2 persen dari rakyatnya yang bermain di bursa saham, namun imbasnya sangat besar bagi perekonomian cina. Pemerintah cina dibuat kelabakan oleh aksi 2 persen warganya ini.

Mereka ini tidak seluruhnya investor, sebagian besar malah spekulan dengan utang untuk membeli saham di bursa cina. Namun saat stock market jatuh, mereka harus jual sahamnya untuk menutup utangnya. Akibatnya terjadi aksi jual yang massif dan membuat ambruk bursa saham cina.

Sistem politik dan ekonomi yang begitu terkontrol ala cina ini memang menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang pesat, tapi menyisahkan kerapuhan di sana-sini. Tidak heran pertumbuhan ekonominya seperti buble, yang dengan mudahnya bisa pecah dan rontok. Maka begitulah ekonomi cina sangat rapuh, meski nomor dua terbesar di dunia.

Justru sebenarnya yang nomor dua tetap Jepang, dari segi kekayaan dan kualitas ekonomi, jepang jauh-jauh lebih bak dari cina. Maka saat bidder kereta cepat saat sayang bila melewatkan tawaran Jepang, karena lebih matang finansial, teknik dan teknologi dalam menghadapi rintangan di depan. Cina boleh murah, tapi tidak siap dengan tantangan yang ada, cina masih belajar, dan tahu resikonya belajar pada orang yang masih belajar, akan ada trial dan error yang bisa sangat menyebalkan.

Kembali ke ekonomi cina yang memotong suku bunga menjadi lebih rendah, memang bisa meningkatkan ekonomi cina dan memberi harapan ke seluruh dunia. Nampaknya cina sudah mulai belajar untuk sabar dalam berinvestasi. Tidak ada jalan pintas atau instant, harus mulai dari bawah, step by step, dengan evaluasi dan koreksi yang melelahkan.

Begitulah membangun ekonomi, jangan sampai nafsu sesaat merusak ekonomi yang sudah dibangun selama bertahun-tahun. Jangan sampai kerja keras para pendahulu kita, dihancurkan hanya dalam waktu setahun. Tidak ada cara revolusioner dalam ekonomi, yang ada membangun pondasi dulu yang kuat, sebelum membangun bangunan di atasnya. Sebaiknya kesampingkan proyek mercusuar, proyek pencitraan yang hanya akan memakan korban diri sendiri.
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »
logo
Copyright © 2013-2015. Analisa Investasi - All Rights Reserved
-->