Memang bikin SPBU butuh banyak modal, bisa lebih dari 20 milyar rupiah. Itupun belum tentu balik modal, bahkan bisa rugi bila lokasinya tidak ramai. Biar tak rugi banyak, tidak ada salahnya ngesub SPBU yang lebih kecil modalnya.
Untuk bikin sub SPBU cukup modal 75 juta sudah bisa jalan. Caranya harus lewat SPBU yang sudah jalan, nanti tinggal ngesub ke SPBU tersebut untuk distribusinya. Perbedaan harga mungkin bisa dilakukan atau mengurangi keuntunganya bila ingin harganya sama dengan di SPBU.
Memang untuk sub SPBU ini nantinya kena beda harga dengan SPBU sekitar 250 rupiah per liternya. Tidak besar tapi kalau dikalikan dengan banyaknya pembeli bisa bernilai besar. Disini memang resiko untuk legal dalam menjual BBM.
Sebenarnya menjual BBM tanpa ijin sudah masuk pelanggaran pidana dan bisa masuk bui atau kena denda. Selama ini tidak ada laporan dari yang dirugikan sehingga jual BBM model jerigen masih berlangsung. Padahal dengan aturan yang ada, sudah kena pasal pelanggaran pidana.
Namun bila dihitung mereka yang jual BBM illegal, pastinya penjara akan tidak muat. Dalam hal ini nampaknya masih ada toleransi, padahal jual BBM illegal atau model jerigen ini membahayakan diri mereka sendiri. Namun tampaknya urusan perut lebih berharga daripada keselamatan jiwa.
Dalam hal ini pemerintah harusnya bisa melakukan sosialisasi dengan memberdayakan potensi bisnis dari UKM yang jual BBM jerigen ini. Mereka pastinya memiliki lokasi dan pelanggan tetap, bisa dibantu untuk bikin sub SPBU dengan modal bantuan dari pemerintah. Cara ini bisa meningkatkan keselamatan sekaligus bisa menutup daerah-daerah yang kosong dalam distribusi BBM.
Seperti diketahui rasio SPBU dengan penduduk atau pengguna BBM masih sangat besar. Masih banyak wilayah yang belum terkover oleh SPBU, ini membuat biaya distribusi BBM semakin tinggi. Padahal dengan mendayagunakan para UKM penjual BBM jerigen bisa dicapai rasio yang lebih baik.
Peluang usaha sub SPBU ini akan selalu terbuka lebar, dengan pertumbuhan pengguna kendaraan bermotor yang semakin besar. Meskipun banyak SPBU yang tutup, ini karena lokasi mereka yang tidak tepat. Banyak dari SPBU ini dibangun terlalu berdekatan, padahal ada banyak lokasi yang bisa berkembang dengan cepat.