Sebenarnya banyak kapal pesiar yang lalu lalang di Indonesia, namun kebanyakan hanya lewat saja. Jarang ada yang mampir atau sandar di pelabuhan kita. Bukan karena tidak suka dengan tempat wisata di Indonesia, tapi persoalan perijinan dan fasilitas pelabuhan yang kurang mendukung.
Dari keterangan mereka diberitakan perijinan untuk singgah sangat lama dan berbelit. Inipun juga dibenarkan oleh pihak terkait, biasanya persoalan aturan di daerah yang belum siap atas kunjungan kapal pesiar. Tentunya juga menyangkut fasilitas yang harus disiapkan.
Kebanyakan pelabuhan kita memang pelabuhan niaga, cukup disibukan dengan kapal barang. Ada kapal penumpang tapi tidak terlalu sering dan sudah terjadwal. Biasanya kapal pesiar ini tidak terjadwal, kecuali memang tipe kapal pesiar besar atau cruiser yang memiliki jadwal jauh hari.
Namun andai kapal pesiar besar ini mampir, mampukah pelabuhan kita melayaninya. Bayangkan saja saat kapal LPD dari Amerika mampir ke Bali, hanya bisa sandar di tengah laut. Padahal panjangnya Cuma 200 meter, belum kalau yang datang macam kapal pesiar Oasis of the seas yang panjangnya 360 meter ini. Mungkin saja untuk kapal perang ada persoalan keamanan sehingga tidak sandar di pelabuhan.
Sebenarnya pelabuhan kita bisa saja disandari kapal besar, hanya memang fasilitasnya yang belum siap atau mendukung. Selama ini prasarana hanya untuk kapal penumpang, yang tempat loungenya paling buat singgah saja. Padahal untuk turis bisa butuh makan, belanja dan butuh tempat yang memadai.
Kondisi inilah yang mungkin akan memusingkan bila kapal pesiar terbesar di dunia, yaitu Oasis of the seas mampir ke pelabuhan di Indonesia. Bayangkan panjangnya yang 360 meter ini akan bisa menghabiskan tempat di pelabuhan. Resikonya tentu semua kapal yang terjadwal harus menyingkir terlebih dahulu.
Belum lagi kalau penumpangnya turun semua, Oasis of the seas ini bisa menampung 6 ribu turis. Bandingkan dengan kapal pelni yang paling muat 2 ribu orang. Tentunya pihak pelabuhan bisa kalang kabut dibuatnya.
Sebenarnya kita bisa saja menampung kapal pesiar raksasa ini, hanya memang perlu fasilitas yang lebih baik. Soalnya inikan turis, yang berkunjung untuk menikmati wisata di tempat kita. Disini memang menjadi tugas pemerintah dalam merealisasikan sebagai poros maritim dunia. Masak tidak mampu melayani kapal pesiar raksasa ini?
