Apa Saham yang Berjaya saat Ekonomi lagi Lesu?

26 May 2015

Boleh dibilang kuartal pertama tahun ini bukan masa yang menyenangkan bagi investor bursa saham. Mayoritas saham unggulan mengalami pertumbuhan minus, hanya sebagian saja yang berpesta pora. Itupun masih dibayangi dengan kondisi yang tidak menentu. Lalu saham apa saja yang meraup kenaikan cukup tajam?

Sejak harga minyak turun tajam, sektor tambang mengalami pukulan yang cukup telak. Harga saham rata-rata sektor ini hampir susut 23 persen, bisa jadi saham-saham jenis ini berpeluang untuk dibeli bagi pemain jangka menengah maupun panjang. Harga saham sector tambang ini sebagian besar sudah undervalue.

Demikian pula dengan saham-saham sektor industri mengalami susut hampir 12 persen. Ekonomi lesu dan belum cairnya anggaran membuat sektor ini menjadi undervalue juga harga sahamnya dan cukup layak dikoleksi. Untuk pemain saham jangka menengah, saham sektor ini bisa menjadi pilihan yang menarik.

Meskipun harus hati-hati pula dengan volatilitas rupiah, bisa jadi akan menjadi stagnan bila pemerintah salah arah dalam kebijakannya. Namun setelah the fed memastikan kenaikan suku bunganya, boleh jadi sektor industri ini akan rebound di sisa kuartal. Apalagi belanja infrastruktur sudah mulai berjalan di kuartal kedua.

Saham-saham sektor property dan keuangan mengalami hal yang sama, susut lima persen pada kuartal pertama tahun ini. Memang bukan masa menyenangkan bagi investor di sektor ini. Namun bagi yang belum mengoleksi saham-saham sektor ini, nampaknya cukup layak dibeli, dengan harapan membaik pada sisa kuartal tahun ini.

Sementara saham-saham sektor perdagangan mengalami susut yang terendah. Boleh jadi karena ada momen besar di kuartal kedua mampu mengerem penurunannya. Bagi pemain saham jangka pendek, saham-saham sektor perdagangan ini sangat layak untuk diperjual-belikan.

Akhirnya inilah pemenang bursa saham pada kuartal pertama tahun ini, yaitu sektor pertanian dan konsumtif. Sektor ini mengalami pertumbuhan cukup tinggi di kisaran hampir 15 dan 14 persen. Memang cukup menjadi penopang pertumbuhan bursa saham selama kuartal pertama tahun ini.

Sektor ini meskipun terlihat overvalue, masih akan berjaya saat melewati momen konsumtif di kuartal kedua tahun ini. Memang bagi pemain saham jangka panjang, saham sektor ini sudah tidak layak dikoleksi. Meskipun akan mengalami kenaikan, tapi tidak memberi keuntungan yang signifikan.

Lebih baik memang menghindari saham-saham yang sudah berjaya di kuartal pertama. Bila masih mengoleksi, sudah saatnya untuk mengambil keuntungan. Meskipun diperkirakan pertumbuhan saham sektor konsumtif akan menyalip sektor pertanian di sisa kuartal, tetap saja lebih baik untuk menjualnya saat ini.

Memang ekonomi masih belum mengembirakan untuk tahun ini, sangat tidak menguntungkan bagi pemain saham untuk jangka menengah. Bagi yang ingin mengambil keuntungan di akhir tahun, lebih baik tunda sebentar dan ubah ke jangka panjang. Belum saatnya berpesta di akhir tahun ini.
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »
logo
Copyright © 2013-2015. Analisa Investasi - All Rights Reserved
-->