Kedudukan bos yang superior memang membuat sulit untuk menolak setiap perintahnya. Meskipun harusnya ada perbedaan antara permintaan yang wajar atau aneh, permintaan yang formal atau terlalu privasi, yang akan menjadi dasar dalam menolak perintah bos. Namun lebih sering menerima perintah bos adalah salah satu jalan untuk menjaga hubungan yang baik dengan bos, tidak jarang sulit mengatakan tidak karena hal ini.
Padahal hubungan dengan bos adalah hubungan kerja, dimana semua kontek order harus sesuai dengan tugas yang menjadi policy perusahaan. Namun kadang ada waktu dimana hubungan ini menjadi terlalu personal, sehingga kesulitan untuk menolak perintah yang sebenarnya sudah bukan tugas di perusahaan. Kondisi inilah yang bisa merusak hubungan dengan bos secara tidak langsung.
Perjelas tugas yang dimiliki
Seringkali saat deadline tiba, maka segala tugas harus diselesaikan, bahkan bos sering tidak menyadari akan tugas stafnya dan memberikan semuanya. Saat itulah perlu diperjelas akan tugas atau pekerjaan yang sedang diselesaikan. Lebih formalnya memang memberitahu akan tugas yang sedang diselesaikan dan minta klarifikasi akan proritasnya.
Cara ini cukup bagus dalam menolak perintah yang diberikan oleh bos, meskipun bisa saja bos berubah pikiran. Namun selalu ajukan alasan yang tepat akan tugas yang sedang diselesaikan. Jadi jangan menolak perintahnya, tapi perjelas atau klarifikasi mana yang harus diselesaikan lebih dulu. Dalam posisi deadline memang semuanya bisa “rush” dan diluar kesadaran.
Bedakan hubungan personal dan kerja
Kadang posisi superior bos ini bisa berpengaruh ke hubungan pribadi dengan bos, padahal hubungan kerja dan pribadi dengan bos haruslah dibedakan. Bila di hubungan kerja bisa superior, tapi tidak di hubungan personal. Posisinya setara dan ini harus dicamkan sebagai dasar.
Bila bos meminta sesuatu di luar tugas kantor, misal mengajak makan di luar atau kencan, maka selalu pertimbangkan ini sebagai hubungan personal dan bukannya tugas kantor. Banyak yang sulit untuk menolak, padahal ini bisa merusak hubungan pribadi dengan bos dan karir secara keseluruhan. Namun usahakan menolaknya dengan cara yang tepat, sebagai hal di luar tugas kantor.
Lakukan dengan pintar
Jangan sekali-kali menolak perintah bos secara frontal, ini sama saja dengan memintanya untuk memecat atau memutus hubungan kerja atau PHK. Lakukan penolakan secara pintar, dengan alasan yang tepat tapi tidak dibuat-buat. Ada perbedaan antara penolakan formal dan penolakan personal, ini yang harus dilakukan untuk menolak perintah bos.
Namun yang jelas penolakan harus selalu dengan alasan kontek kerja dan bukanlah masalah pribadi. Selalu tunjukan kontek kompentensi dalam penolakan dan bukan ketidakmampuan. Perintah bos adalah tugas kantor dan bukan permintaan pribadi, ini yang harus selalu dipertimbangkan saat menolak perintah bos.