Tidak ada seorangpun yang akan menghalangi saat memutuskan untuk pensiun lebih awal atau pensiun dini. Hanya memang tantangan dalam mengatur keuangan menjadi hal penting saat penghasilan dari tempat bekerja sudah tidak ada lagi. Meskipun dalam banyak kasus pensiun dini lebih karena kondisi perusahaan yang sedang krisis dan melakukan PHK sepihak pada pekerjanya.
Namun banyak orang yang melakukan pensiun dini saat berada di puncak karir, saat merasa penghasilan sudah lumayan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Saat sudah memiliki penghasilan sampingan yang lebih dari cukup. Memang banyak orang kemudian pada akhirnya berwirausaha dengan berbagai motivasi dari pensiun dini.
Apa pertimbangan untuk pensiun dini?
Ada banyak hal yang harus dipikirkan saat memutuskan untuk pensiun lebih awal. Bisa penghasilan sampingan sudah mencukupi, sudah tidak memiliki cicilan rumah, mobil atau tunggakan lainnya. Dalam hal ini saat memutuskan untuk berhenti bekerja, minimal semua utang-piutang harus sudah dalam kondisi nol alias lunas.
Juga memiliki tabungan yang cukup untuk ke depannya, ini adalah hal penting. Dimana tabungan ini bisa dalam bentuk asuransi, reksadana atau bentuk investasi lainnya yang memungkinkan bisa menutupi kebutuhan hidup dengan pantas. Misal bila penghasilan bulanan sebelum pensiun sekitar 6 juta, maka saat pensiun harus memiliki tabungan sebesar satu milyar rupiah. Ini dengan asumsi bunga deposito 8 persen, maka tabungan satu M ini akan menghasilkan income 6,6 juta setiap bulannya.
Berapa lama untuk bisa siap pensiun dini?
Memang semua tergantung dari usaha keras untuk keluar dari segala macam tunggakan rumah, mobil atau utang lainnya. Semakin cepat akan mudah dalam mengunpulkan uang untuk ditabung atau diinvestasikan sebagai penghasilan tambahan. Tentunya disini butuh keuletan dan lebih rendah pengaturan gaya hidupnya agar bisa menabung setiap bulannya.
Memang harus ada strategi keuangan yang ketat, dimana belanja bulanan dibuat serendah mungkin dan menabung dibuat sebanyak mungkin. Selama persoalan keuangan masih membelit, maka rencana pensiun dini tidak akan pernah tercapai. Disini juga harus memperhitungkan tanggungan keluarga yang sering di luar perkiraan.
Ambil contoh biaya anak sekolah, biaya kesehatan, yang sering jumlahnya berada di luar perkiraan dan mengambil porsi tabungan yang seharusnya masuk menjadi sebuah investasi. Jadi disini memang saat pensiun dini pastikan anak-anak sudah lulus kuliah, atau memiliki asuransi pendidikan yang bisa mengkover kebutuhan pendidikan sampai wisudanya. Pengaturan ini akan menekan biaya dari kuliah anak yang sering di luar perkiraan.
Kapan waktu yang tepat untuk pensiun dini?
Semua tergantung dari kestabilan keuangan keluarga, terutama tidak adanya lagi tanggungan keluarga dan memiliki tabungan atau penghasilan sampingan yang bisa menutup biaya bulanan. Ini tidak bisa dipastikan dengan usia, bisa 50 tahun, 45 tahun, 40 tahun, bahkan lebih muda lagi. Semuanya bisa dilakukan asalkan dipersiapkan secara matang.
Namun yang jelas saat anak sudah selesai kuliah dan mendapatkan pekerjaan, biasanya adalah momen yang tepat untuk pensiun dini dan menikmati hidup. Usia yang pantas bisa di kisaran 40 tahun sampai 50 tahun. Jadi usia 30 tahun mungkin terlalu dini, meskipun bisa saja dilakukan bila memiliki tabungan di atas 1 M.