Memang otoritas di bursa saham tidak memberikan berapa modal awal untuk bermain saham. Namun kebanyakan lembaga sekuritas mensyaratkan sekitar 5 juta sebagai modal awal untuk bermain saham. Meskipun angka nominal ini akan bervariasi tergantung pada broker yang menangani jual beli saham.
Bila tertarik untuk bermain saham memang harus belajar dulu seputar pasar modal. Banyak lembaga keuangan yang memberikan pelajaran tentang pasar modal, ada yang gratis, dan ada pula yang membayar pengganti uang makan. Namun yang jelas pengetahuan tentang pasar saham akan memberi jalan terang dan menghindarkan diri dari kesalahan saat bermain saham.
Namun bisa juga mengunjungi portalnya pasar saham Indonesia. Disitu ada banyak informasi yang standar, umumnya stastitikal karena memang dalam bentuk angka dan belum dijabarkan secara detail. Namun dari situ bisa dimulai pengertian awal dari pasar saham Indonesia.
Memang jangan tergesa bermain saham, pelajari dulu secara seksama, ada banyak poin penting yang sebenarnya menjadi dasar untuk kaya atau blunder di pasar saham. Meskipun para broker berperan dalam jual-beli saham, namun keputusan ada ditangan anda. Bila melihat stastistik aktifitas para broker yang fantastik bukan menjadi jaminan, bahwa akan mendapatkan banyak keuntungan di pasar saham. Semua kembali ke penilaian akan pergerakan pasar yang dinamis dan cepat berubah.
Cara memulai bermain saham
Sebenarnya sangat mudah untuk bermain saham, tinggal mengunjungi lembaga sekuritas yang ada di kota anda, daftarkan diri anda disitu. Persyaratannya sangat mudah hanya menyerahkan copy KTP yang masih berlaku dan mengisi formulir di lembaga sekuritas. Lembaga sekuritas adalah pihak yang menaungi broker yang berperan dalam jual-beli saham. Biasanya bank besar memiliki divisi sekuritas yang bisa anda kunjungi di kota anda untuk memulai bermain saham.
Biasanya tiap broker akan berbeda dalam jumlah modal awal yang harus disetor untuk bermain saham. Namun sebesar 5 juta sudah bisa untuk mulai bermain saham, meskipun sekitar 20-50 juta atau semakin besar akan memudahkan dalam memilih saham yang menjadi incaran anda. Memang modal awal akan menentukan jenis saham yang bisa jadi akan menjadi awal dari kesuksesan bermain saham.
Ambil contoh saham bank BCA dengan kode BBCA memiliki harga 10 ribu per lembar sahamnya. Bila membeli satu lot (500 lembar saham) maka dibutuhkan dana 5 juta untuk beli 1 lot saham bank BCA. Jadi dana awal 5 juta memang sangat mepet untuk mendapatkan saham unggulan. Bila berniat memburu saham unggulan maka rencanakan dana anda sesuai dengan margin traksaksi. Ingat inipun nanti ditambah fee bagi broker sebesar 0,25-0,3 persen, bila transaksinya 5 juta butuh biaya sekitar 15 ribu, dan PPN 10 persen jadi sekitar 1500. Maka total pembelian 1 lot saham bank BCA jadi 5.016.500 rupiah.
Ambil contoh saham bank BCA dengan kode BBCA memiliki harga 10 ribu per lembar sahamnya. Bila membeli satu lot (500 lembar saham) maka dibutuhkan dana 5 juta untuk beli 1 lot saham bank BCA. Jadi dana awal 5 juta memang sangat mepet untuk mendapatkan saham unggulan. Bila berniat memburu saham unggulan maka rencanakan dana anda sesuai dengan margin traksaksi. Ingat inipun nanti ditambah fee bagi broker sebesar 0,25-0,3 persen, bila transaksinya 5 juta butuh biaya sekitar 15 ribu, dan PPN 10 persen jadi sekitar 1500. Maka total pembelian 1 lot saham bank BCA jadi 5.016.500 rupiah.
Cara memilih saham unggulan
Memang banyak sekali emiten yang terdaftar di pasar saham, semuanya bisa dipelajari fortofolionya. Semuanya pasti memiliki pertumbuhan perusahaan yang menarik, namun akan berbeda dalam pembagian dividen, harga sahamnya, dan prospek emiten ini ke depannya. Laporan keuangan emiten rata-rata memang menarik dan tumbuh, sehingga jangan kuatir untuk rugi. Namun yang dicari emiten yang akan memberi keuntungan pada pemegang saham, inilah yang merupakan saham unggulan.
Saham unggulan ini bisa dikategorikan dengan saham yang memiliki capitol gain yang tinggi, tapi bisa juga dengan saham yang memberi dividen tertinggi. Semua ini memang akan memberi pemegang saham nilai imbal yang lebih baik. Bila ingin bermain saham dalam jangka panjang, maka pilihlah saham unggulan dengan membagi dividen tertinggi. Namun bila ingin bermain dalam jangka pendek, maka bisa memilih emiten yang memiliki capitol gain tertinggi. Meskipun ini akan semakin bervariasi tergantung perkembangan makro dan kondisi perusahaan tersebut.