Begitu banyak ragam dari investasi yang ada dan tersedia di dunia usaha, sehingga menarik banyak investor untuk menanam uangnya di berbagai ragam investasi tersebut. Kadang modal coba-coba dilakukan oleh para investor ini, dengan pengalaman berinvestasi yang minim. Sehingga resiko kehilangan harta mereka semakin besar, maka disini perlu sebuah investasi yang aman dan menguntungkan.
Para investor ini juga sering keliru dalam mengartikan sebuah investasi. Mereka sering menginvestasikan uang tabungan mereka, padahal bisa beresiko gagal dan hilanglah uang tabungan tersebut. Padahal uang untuk berinvestasi adalah uang lebih, artinya para investor ini sudah memiliki tabungan tersendiri. Dan memanfaatkan kelebihannya untuk berinvestasi, sehingga tidak menempatkan masa tua dalam ancaman.
Akibat dari kekeliruan ini sering membuat para investor ini jatuh bangkrut. Hal ini karena mereka kehilangan semua uang tabungan hari tua mereka. Dan berakibat sulit untuk bangkit kembali, maka perlu memperhatikan trik atau jurus agar investasi menjadi aman dan menguntungkan.
Tidak ada imbal hasil yang besar dan tetap dalam berinvestasi.
Bila sebuah lembaga investasi menawarkan imbal hasil yang tinggi, maka mereka menempatkan uang pada resiko yang tinggi dan tak terkontrol. Biasanya lembaga investasi ini akan bersusah payah untuk menghasilkan uang untuk memberi keuntungan ke para investor ini, dan menggunakan uang tersebut di bisnis yang beresiko. Seperti bisnis valas yang beresiko, ataupun bisnis lainnya yang memungkinkan uang itu hilang.
Dalam bisnispun akan mengalami gejolak, ada saat naik dan ada saat turun. Bila lembaga investasi memberi imbal hasil yang tetap dan besar, maka ini sudah menyalahi kebiasaan sebuah bisnis. Memang ada beberapa peluang bisnis yang memberi hasil yang luar biasa, namun untuk sesaat, dan tidak selamanya. Karena bagaimanapun pasar akan bergerak, dan peluang tersebut akan kembali ke angka nol, bahkan lebih buruk lagi.
Investor memiliki akses ke sistem investasi yang dimodali tersebut.
Mungkin bisa saja anda percaya pada seseorang atau lembaga investasi tersebut dalam menjalankan uang anda. Namun bukan berarti anda tidak diperbolehkan mengakses ke sistem investasi tersebut. Karena bila itu terjadi anda sudah kehilangan uang tersebut secara de facto.
Banyak yang mempercayakan uangnya pada orang lain untuk menjalankan uangnya. Padahal sekali uang lepas dari tangan, maka akan sulit untuk kembali lagi. Demikian pula saat berinvestasi, selama tidak bisa mengontrol alur uang itu, maka jangan harap investasi akan aman.
Dalam berinvestasi yang aman, harus ada transparasi dan kontrol atas uang yang anda miliki. Sehingga saat terjadi gejolak anda bisa mengendalikan resiko dari investasi tersebut. Jadi tidak bisa hanya dengan santai dan anda menerima uang setiap bulannya, itu bukan sebuah investasi yang tepat.
Investasi tidak sama dengan tabungan.
Saat anda menabung atau melakukan deposito, berarti uang anda akan aman karena dilindungi oleh sebuah sistem keuangan yang stabil. Dilindungi oleh sebuah sistem resiko yang menjamin uang anda akan aman. Anda juga memiliki kontrol atas uang anda. Sedang saat berinvestasi, hilangnya uang sudah harus dipikirkan.
Investasi akan masuk ke ranah bisnis yang berputar dengan cepatnya. Ketika lembaga investasi kehilangan momentum bisnis, maka uang investor akan hilang dengan sendirinya. Dan biasanya mereka tidak akan menjamin uang investasi akan kembali. Seandainyapun ada jaminan, biasanya jaminannya bodong alias omong doang.
Jangan taruh telur dalam satu tempat.
Pepatah ini meskipun sudah lama, masih tetap berlaku. Apalagi ini menyangkut uang anda, harus ada unsur kehati-hatian dalam berinvestasi. Semua harus dipelajari dulu, dan jangan terpancing dengan hasil imbal yang tinggi.
Anda bisa berinvestasi pada bisnis yang beresiko rendah dulu, baru bila sudah berpengalaman mengambil yang beresiko tinggi. Meskipun biasanya resiko rendah berarti imbal hasilnya rendah. Tapi anda akan belajar banyak dalam mengelola keuangan dan kemampuan berinvestasi. Karena andalah yang memegang kontrol atas investasi anda.