Sudah seminggu seluruh bursa dunia kompak mengalami kejatuhan, dan ini terus berlanjut di minggu berikutnya. Nampaknya banyak investor yang mulai membuang saham “busuk” yang tak akan naik lagi atau rendah prospeknya, dan beralih ke investasi lainnya. Bisa ke dollar atau ke emas atau ke portofolio investasi yang lebih aman.
Dalam kondisi panik di pasar saham, memang sudah tidak ada harapan untuk mempertahankan saham lapis dua, yang pastinya akan merugi dalam jangka pendek dan menengah. Meskipun masih ada harapan untuk membaik dalam jangka panjang, tapi timeframe atau waktu yang tidak pasti membuat lebih baik dijual. Memang investor butuh kepastian, keraguan yang menguat akan membuat panik dan aksi jual besar-besaran.
Boleh dibilang ini menjadi minggu-minggu krusial di mana indeks bursa saham maupun rupiah melewati level psikologisnya. Ini artinya sudah diluar ekspektasi dan harapan akan suatu yang lebih baik. Tentunya langkah yang aman adalah kabur dari bursa saham dan mengoleksi investasi yang aman.
Kondisi ini sudah nampak saat krisis menjelang pada tahun 1998, terjadi kompak penurunan secara serentak di seluruh bursa saham. Ini artinya terjadi gejolak secara global, soalnya pasar sudah terkoneksi dan tak mungkin ada yang bisa lepas dari pengaruh satu dengan yang lainnya. Semua ini gara-gara gejolak di cina yang tak kunjung menemui titik keseimbangan.
Segala jenis formula sedang dilakukan oleh otoritas cina yang otoriter ini. Mulai dari menggunakan dana foreign reserve atau cadangan devisa yang luar biasa besarnya 3,6 trilyun dollar, untuk menahan kejatuhan di bursa saham dan melakukan devaluasi yuan untuk mengangkat anjloknya neraca perdagangan. Nampaknya semua ini tidak menjadi pil yang mujarap.
Justru persoalan mulai merembet kemana-mana, diduga ada manipulasi data di cadangan devisa cina. Banyak kalangan melihat ada yang tak beres dengan cadangan devisa cina yang besar ini. Sebenarnya bukan sebesar 3,6 trilyun dollar, tapi hanya 600 milyar dollar yang bisa dipakai untuk intervensi ke pasar.
Ini membuat kemampuan cina diragukan untuk mengontrol pasar yang bergejolak. Pesimistis inilah yang melanda seluruh investor di dunia, akibatnya bursa saham seluruh dunia kompak anjlok dalam dua minggu ini. Bisa dipastikan akan ada kejadian luar biasa dalam waktu dekat di bursa saham.