Jangan gusur kami bila tak memberikan pilihan yang lebih baik. Mungkin ini adalah alasan dari penolakan setiap kasus penggusuran yang bermasalah. Penghuni kampung kumuh lebih bertahan bila tiada pilihan yang menarik.
Memang akan sulit mengikuti keinginan para penghuni kampung kumuh ini. Mereka memang sudah terbiasa hidup susah, namun tak akan siap bila harus dimulai dari nol. Disini memang perlu kejelian dan kreatififtas pemda atau aparat terkait dalam melakukan penggusuran secara damai.
Biasanya persoalan ganti rugi, relokasi yang sering menjadi perdebatan dan tawar menawar. Pada saat kampungnya belum banjir, mereka akan bersikeras untuk tinggal. Mungkin persoalan akan lain bila penggusuran dilakukan saat banjir, dengan sukarela mereka pasti akan mau direlokasi ke rusun atau pilihan ganti rugi.
Persoalannya pemda atau pemerintah daerah punya agenda tersendiri dalam merencanakan pembangunan. Tidak mungkin membangun atau menggusur dengan baik saat musim banjir. Namun inilah yang mungkin bisa menjadi solusi terbaik memberi pilihan terbaik dari kondisi yang terburuk.
Pada saat tidak banjir, kampung kumuh jelas merupakan surga bagi mereka. Mereka yang hidup di pinggiran kali ini lebih nikmat hidupnya tanpa harus bayar sewa, bayar restribusi kebersihan, dan segala macam biaya bila harus pindah ke tempat baru. Memang dalam menyelesaikan persoalan warga kampung kumuh ini harus melihat ke sisi mereka.
Pastinya mengurus dirinya saja susah apalagi harus memikirkan Negara. Beban hidup mereka sudah berat, seharusnya mereka yang datang harus bisa meringankan beban mereka. Memang harusnya pemda memiliki solusi yang lengkap atas persoalan warga kampung kumuh ini.
Pemda harus memiliki data yang lengkap tentang mata pencaharian mereka, penghasilan, tempat mereka bekerja. Semua data ini penting dalam mencarikan solusi bagi hidup mereka selanjutnya. Jadi tidak asal direlokasi, tapi diberikan solusi atas hidup mereka.
Tentunya mereka yang tidak mampu akan mendapatkan perlindungan dari Negara. Mereka pantas mendapatkan kesejahteraan dari Negara. Bukankah di dalam undang-undang tercantum tanggung jawab Negara atas kesejahteraan rakyatnya? Jadi jangan berikan mereka pilihan yang lebih buruk, apapun alasannya.
Jangan pula terlalu keras pada mereka, sementara terlalu lunak pada yang di atas. Tentunya ini akan menyulut rasa ketidakadilan. Satu hal yang bisa memicu penolakan dan kerusuhan yang lebih besar.